Belajarlah untuk hening, dan engkau akan mengetahui dirimu telah terlalu banyak bicara.
Jadilah bajik, dan engkau akan menyadari, bahwa dirimu telah terlalu keras menghakimi orang lain.
[Pepatah Tiongkok Kuno]
*
Begitu terkesan dan mendalami saat membaca dua bait kearifan kuno dari negeri Cina ini, karena begitu pas dengan keadaan yang terjadi pada kita umumnya dan khususnya diri saya sendiri.
BELAJAR HENING
Bait pertama berbicara tentang belajar keheningan. Sadar tidak sadar manusia sulit untuk mengheningkan dirinya karena nafsu yang bergelora.
Pada jaman sekarang yang serba ramai dan hiruk pihaknya dunia, berapa banyak diantara kita yang bisa menikmati keheningan?!
Bukannya kita belajar untuk bisa mengheningkan diri, justru kita semakin terjebak dalam hiruk pikuk dunia yang penuh gosip ini.
Tanpa sadar kita menjadi bagian dari pelaku gosip dengan terlalu banyak bicara. Bahkan adakalanya tak sabar untuk menjadi yang terdepan menyebarkan gosip.
Berbicara sesuatu hal _membicarakan kejelekan orang lain misalnya_ yang sia-sia tidak mendatangkan manfaat.
Tetapi justru merugikan bukan hanya diri sendiri tetapi juga orang lain.
Dalam hiruk pikuknya dunia yang dipenuhi terlalu banyaknya orang-orang yang berbicara hal-hal yang tidak perlu, ada baiknya sejenak kita belajar menjadi hening.
Belajar hening tidaklah perlu sampai melarikan diri ke tengah hutan dalam penyunyian secara khusus. Tetapi kita dapat memilih setiap waktu sebagai waktu terbaik untuk menjadi hening.