"Semoga bahagia kamu, nak, dengan pilihan hidupmu!" Begitu kata bapaknya sambil memeluk haru pada Dilla yang tak kuasa menahan airmatanya.
"Maafkan Dilla, pak, karena tidak bisa mengikuti kehendak bapak selama ini. Aku bahagia, bisa memeluk bapak kembali saat ini!" Masih dalam airmata terurai Dilla berkata.
"Begitulah hidup akan dilancarkan, bila hati yang berbicara. Mengikuti panggilan hati adalah tiada salah!"Gumamku diam-diam melihat peristiwa yang baru saja kusaksikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H