"Aku ingin menulis buku, mas! Ingin membagikan pengalaman ini kepada teman-teman yang mengalami nasib seperti aku!" Ujar Tiara lagi dalam nada optimis.
"Aku harus melakukan sesuatu yang berarti selagi tarikan nafas ini masih ada. Menurutku menulis untuk berbagi adalah cara yang bisa kulakukan saat ini!" Sambung Tiara dengan senyumnya yang terindah yang pernah kulihat sejak ia mengalami sakit.
Tak kuasa aku untuk menahan keharuanku untuk memeluknya dengan airmata yang mengalir.
"Tiara, kamu pasti bisa melakukannya dan akan bisa menulis dengan hebat! Semangatmu saja sudah menggentarkan penyakit yang ada di tubuhmu. Percayalah penyakit yang ada padamu diam-diam akan meninggalkan tubuhmu.
Sungguh itu adalah hari yang terindah dapat melihat Tiara bersemangat dan tersenyum.
"Tuhan, biarkanlah keceriaan itu akan selalu menjadi milik Tiara mulai saat ini! Doaku dari kedalaman hati, saat Tiara masih dalam pelukanku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H