Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tiara, Penyakit Mematikan Tidak Mematikan Semangatnya (Inspirasi Untuk Wanita 14)

26 Januari 2011   11:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:10 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12960416391925021495

Aku memandangi Tiara dan berkata lembut padanya. "Tiara, justru kamu sungguh berarti bagi keluargamu, sehingga mereka mau melakukan apapun juga demi dirimu. Setiap tarikan nafasmu ada artinya. Itu adalah kehidupan dan masa depan! Tiara, kamu harus bertahan demi hidup itu sendiri!"

Setelah itu, dapat kulihat Tiara mulai tersenyum dan mengangguk.

Tiara harus melalui hari-hari yang begitu menyiksa dan terasa sebagai beban berat selama ini. Menjalani perawatan demi perawatan adalah kewajiban. Menjalani kemoterapi adalah hal yang menakutkan baginya. Tetapi hal itu harus dijalani sebagai upaya untuk membunuh sel-sel kanker dengan mengganggu fungsi reproduksi sel.

Kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memberikan zat atau obat yang memiliki khasiat untuk membunuh sel kanker. Kemoterapi berguna untuk menurunkan ukuran kanker sebelum operasi dan merusak semua sel-sel kanker yang tertinggal setelah operasi.

Mengapa menakutkan? Karena setelah proses itu Tiara harus mengalami siksaan mual dan tak bisa menelan makanan sedikitpun. Sebab akan dimuntahkan kembali.

Yang tak kalah menakutkan adalah Tiara mengalami kehilangan keseimbangan dan tiba-tiba terjatuh tanpa sadarkan diri. Hal itu tentu membahayakan keselamatannya.

Hari demi hari berlalu dan Tiara tetap harus bergelut dengan penyakit leukemia yang dideritanya. Pikiran untuk mengakhiri penderitaan atas penyakit yang tak kunjung sembuh dengan mengakhiri hidupnya tak jarang menyerang dirinya.

"Mas, aku lelah sudah dan seperti sia-sia aku bertahan! Tetapi aku juga merasa berdosa kalau harus menyerah!" Kata Tiara lemah ketika aku menemaninya suatu sore di taman rumahnya.

"Tiara, sabar ya. Aku percaya dengan semangatmu. Bukankah Tiara sudah bertahan selama ini. Usaha dan doa selama ini tak akan sia-sia, Tiara!" Aku begitu semangat menghibur Tiara.

Setelah kepulangan Tiara menjalani operasi di Singapura. Hari-hari berikutnya kulihat Tiara yang berbeda. Ada aura positif dan semangat yang luar biasa. Tentu saja diam-diam aku turut senang, bahagia, dan bersyukur.

"Mas, terimakasih ya selama ini telah menyemangati Tiara. Hari ini, tiba-tiba aku sadar, bahwa dalam hidupku ini masih banyak hal yang berarti yang bisa kulakukan dengan keadaanku ini!" Begitu semangatnya Tiara berkata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun