Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perjuangan Mpok Darmi Dengan 4 Anaknya (Inspirasi Untuk Wanita 9)

20 Januari 2011   05:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:22 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbekal sedikit nekad dan bantuan saudara, Mpok Darmi memulai membuka warteg sebagai sumber pencarian. Bukan hal yang mudah membuka usaha di Jakarta dengan modal pas-pasan. Apalagi kemudian harus kena gusur segala. Lalu harus berpindah-pindah.

Karena kemauan dan usaha serta tawakal, Mpok Darmi mendapatkan tempat yang subur untuk usahanya. Yaitu sebuah pabrik tekstil yang ketika itu baru beroperasi. Sejak itulah Mpok Darmi baru bisa sedikit tenang.

Seorang diri Mpok Darmi harus bersusah payah untuk membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya. Tentu tidak mudah. Tetapi dengan kasih sayangnya Mpok Darmi menjaga anak-anaknya, sehingga anak-anaknya bisa sekolah dengan layak. Bahkan yang pertama sudah lulus menjadi insinyur. Yang kedua masih kuliah, sedang yang ketiga dan keempat masih di SMU.

Berkat kerja keras dan cinta seorang ibu, Mpok Darmi bisa melakukan semua itu. Berjuang atas kerasnya kehidupan di Jakarta dengan usaha wartegnya. Untuk menghidupi kebutuhan anak-anaknya, Mpok Darmi sampai melupakan kebutuhan dirinya sebagai seorang wanita yang masih membutuhkan kasih sayang seorang suami.

Baginya, kehidupan masa depan anak-anak adalah segalanya dan lebih penting. Tekad itu selalu mengalahkan kebutuhan pribadinya.
Mpok Darmi hanya bertekad untuk menunaikan tugasnya sebagai seorang ibu dengan sebaik-baiknya untuk membesarkan anak-anaknya sampai dewasa dengan usaha yang halal dan menjadi anak yang taat pada Tuhan.

Mpok Darmi memberikan harapan kepada para wanita yang harus kehilangan suami. Bahwa semua itu bukanlah akhir dari kehidupan. Tetapi justru adalah sebagai awal kehidupan untuk memulai perjuangan.
Mpok Darmi dengan gagah bisa melakukannya.
Salut dan aku mengacungkan kedua jempol untuknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun