Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melayani dan Mengabdi [50k - Aku dan Sang Guru]

17 Januari 2011   15:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:28 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sang Guru bangkit dari duduknya dengan gerakan yang begitu ringan, berjalan mendekati jendela, memandang menatap langit yang malam itu dipenuhi bintang-bintang.
Aku bangkit mengikuti Sang Guru.

"Sesungguhnya melayani tanpa pamrih tak akan membuatmu kehilangan materi. Sebab dalam pelayanan dari hati, maka semesta akan memenuhi janjinya tak akan membiarkan engkau mati.
Ketika engkau bersedia mengabdi kepada sesama, maka semestapun akan mengabdi padamu. Pada saat itu, engkau tak akan kehilangan rejeki, karena rejeki yang akan mencarimu!"

Mendengar perkataan Sang Guru, aku merasa malu, karena masih begitu terikat kenamaan dan materi.
Bahkan rela hidup dalam kebohongan untuk mendapatkannya. Membunuh nurani agar tak punya nyali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun