Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berselingkuh Bukan Pilihan , Namun Jalan Keluar (Terbaik?)

2 Juni 2010   00:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:49 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tetapi kembali ke pertanyaan . Apakah berselingkuh adalah memang pilihan terbaik ?

Bila mau jujur , ditinjau dari segi agama dan moral etika tentulah berselingkuh adalah pilihan yang salah dan tidak diijinkan .
Cuma sayang , saya bukanlah ahli agama yang bisa menjelaskan salahnya dimana .
Karena ketika kita melakukan hal yang salah namun kita menyukainya , maka kita tidak perlu merasa bersalah . Itulah sering terjadi yang namanya pembenaran .

Yang jelas berselingkuh , bukan harus dipilih dan bukan jalan keluar terbaik .
Karena saya percaya , secara diam-diam perbuatan ini juga melukai hati kita yang terdalam dan pada sudut hati kita merasa bersalah . Karena sudah tidak jujur dan menghianati kesetiaan pasangan kita dan anak-anak tercinta di rumah yang selalu menanti .
Tetapi kita selalu memaksakan diri dan berkeras hati untuk tidak mau mengakuinya . Kemudian terus melakukan perselingkuhan itu .

Kita mau melakukan atau tidak , tentunya kita harus memilih yang terbaik sesuai kearifan yang kita miliki , bukan oleh perasaan . Karena perasaan seringkali menjauh dari kebenaran !

Semoga ada pilihan yang terbaik !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun