Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan Itu Sombong atau Tidak Sombong?!

29 April 2010   05:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:31 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa perlunya kita menilai Tuhan Itu sombong atau tidak sombong? Yang lebih perlu adalah nilailah diri sendiri itu sombong atau tidak sombong !

Beberapa hari yang lalu sebenarnya inspirasi ini ingin saya tuangkan dalam tulisan . Ketika menanggapi tulisan saya " Kesombongan Rohani , Kesombongan Yang Tersembunyi , Adakah Kita Memiliki ?"
Kalau tidak salah saya ada menulis , biarkanlah kesombongan itu hanya milik Tuhan saja !
Saya berpikir , karena Tuhan memang pantas untuk sombong dan bila mau sombong , mau apa?
Mungkin ini hanyalah pemikiran saya yang dangkal saja tentang Tuhan !

Kemudian hari ini , Kamis ( 29/04/10) saya membaca tulisan dari mbak Bunga.kamboja " Allah SWT Itu Sombong!? " . Yang dengan berbagai referensinya , akhirnya berpendapat Tuhan itu tidak sombong!

Apakah Tuhan sombong atau tidak Sombong , saya berkesimpulan ada kebenarannya dan ada kesalahannya juga .

Kebenarannya , apabila Tuhan mau menyombongkan diriNya , itu adalah haknya dan siapa yang bisa mengganggu gugat ?
Sebaliknya bila Tuhan tidak menyombongkan diriNya , buat apa Tuhan harus menyombongkan diriNya dan itu adalah juga hakNya!

Lalu dimana kesalahannya ?
Salahnya , kita , manusia terkadang dipenuhi ego , kepintaran sekaligus juga kebodohan, mencoba menilai sesuatu hal yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan .
Apa perlunya kita menilai Tuhan dengan segala sifat-sifatnya ?!

Kita memberikan embel - embel kepada Tuhan , Maha Esa, Maha Besar , Maha Penyayang , Maha Kuasa , Maha Adil dan Maha - Maha lainnya .
Bukankah justru dengan pemberian embel - embel Maha itu tanda sadar kita telah mengurangi Ke-Maha-an dan eksistensiNya yang sesungguhNya? . Karena menurut saya Tuhan tidak bisa dinilai dalam kata-kata . Tetapi, walaupun terpaksa memang perlu dijelaskan juga dalam kata-kata.

Karena Tuhan tidak bisa dinilai demikian , bila kita mengacu kepada sifat-sifat yang selama ini kita berikan padaNya .

Mengapa ?

Ya, Karena Tuhan telah melampaui dari segala sifat - sifat itu. Melampaui dan tidak bisa dijangkau oleh pemikiran manusia.
Dalam arti Tuhan tidak bisa lagi dinilai dengan kata-kata , karena itu tidak akan bisa untuk menggambarkanNya.

Lalu apa perlunya kita menilai dan mencari tahu , karena kita bila dikatakan sebagai beriman , maka sudah pasti kita akan yakin dan percaya 100% akan keberadaan dan kebaikanNya.
Bila kita masih perlu mencari dan menilai , bukankah itu menandakan bahwa kita belum yakin ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun