Apa perlunya kita menilai Tuhan Itu sombong atau tidak sombong? Yang lebih perlu adalah nilailah diri sendiri itu sombong atau tidak sombong !
Beberapa hari yang lalu sebenarnya inspirasi ini ingin saya tuangkan dalam tulisan . Ketika menanggapi tulisan saya " Kesombongan Rohani , Kesombongan Yang Tersembunyi , Adakah Kita Memiliki ?"
Kalau tidak salah saya ada menulis , biarkanlah kesombongan itu hanya milik Tuhan saja !
Saya berpikir , karena Tuhan memang pantas untuk sombong dan bila mau sombong , mau apa?
Mungkin ini hanyalah pemikiran saya yang dangkal saja tentang Tuhan !
Kemudian hari ini , Kamis ( 29/04/10) saya membaca tulisan dari mbak Bunga.kamboja " Allah SWT Itu Sombong!? " . Yang dengan berbagai referensinya , akhirnya berpendapat Tuhan itu tidak sombong!
Apakah Tuhan sombong atau tidak Sombong , saya berkesimpulan ada kebenarannya dan ada kesalahannya juga .
Kebenarannya , apabila Tuhan mau menyombongkan diriNya , itu adalah haknya dan siapa yang bisa mengganggu gugat ?
Sebaliknya bila Tuhan tidak menyombongkan diriNya , buat apa Tuhan harus menyombongkan diriNya dan itu adalah juga hakNya!
Lalu dimana kesalahannya ?
Salahnya , kita , manusia terkadang dipenuhi ego , kepintaran sekaligus juga kebodohan, mencoba menilai sesuatu hal yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan .
Apa perlunya kita menilai Tuhan dengan segala sifat-sifatnya ?!
Kita memberikan embel - embel kepada Tuhan , Maha Esa, Maha Besar , Maha Penyayang , Maha Kuasa , Maha Adil dan Maha - Maha lainnya .
Bukankah justru dengan pemberian embel - embel Maha itu tanda sadar kita telah mengurangi Ke-Maha-an dan eksistensiNya yang sesungguhNya? . Karena menurut saya Tuhan tidak bisa dinilai dalam kata-kata . Tetapi, walaupun terpaksa memang perlu dijelaskan juga dalam kata-kata.
Karena Tuhan tidak bisa dinilai demikian , bila kita mengacu kepada sifat-sifat yang selama ini kita berikan padaNya .
Mengapa ?
Ya, Karena Tuhan telah melampaui dari segala sifat - sifat itu. Melampaui dan tidak bisa dijangkau oleh pemikiran manusia.
Dalam arti Tuhan tidak bisa lagi dinilai dengan kata-kata , karena itu tidak akan bisa untuk menggambarkanNya.
Lalu apa perlunya kita menilai dan mencari tahu , karena kita bila dikatakan sebagai beriman , maka sudah pasti kita akan yakin dan percaya 100% akan keberadaan dan kebaikanNya.
Bila kita masih perlu mencari dan menilai , bukankah itu menandakan bahwa kita belum yakin ?