Tetapi, sebenarnya saya tak memikirkan hal ini sebelumnya, karena memang saya tetap akan melakukannya bukan untuk mencari keberuntungan, tapi hanya untuk belajar lebih menghargai orang lain.Â
Jangan mentang-mentang sudah bayar, apa perlunya lagi kata terima kasih lagi. Kenapa repot begitu?Â
Apa salahnya, memang sudah dibayar, dan itu memang upahnya, tapi apa ruginya kalau kita tambahkan lagi sebuah kata mukjizat, terima kasih!Â
Bukan sekedar basa-basi, tapi benar-benar sebuah kata ungkapan dari hati.Â
Memang, kelihatan sederhana dan tak ada artinya, tapi saya merasakan masih banyak yang tak bisa melakukannya atau gengsi untuk mengucapkannya.Â
Kurang kerjaan kali ya, kalau pembantu yang kerjanya masak, saat mau makan mesti terima kasih sama dia.Â
Tak usahlah yah, mungkin kita akan komplain begitu. Tapi kalau kita bisa melakukannya, pasti kita akan mendapatkan manfaat yang luar biasa tentang kerendahan hati.Â
Karena kerendahan hati tidak akan membuat kita menjadi rendah tetapi justru membuat kita ditinggikan.Â
Seringkali kita menyepelekan hal-hal yang kecil dalam hidup sehari-hari yang seharusnya menjadi kesempatan untuk pembelajaran, kita tidak dapat belajar apa-apa.Â
Mengucapkan terima kasih hanyalah salah satu contoh kecil saja. Masih banyak hal-hal yang sederhana dan kecil yang bisa kita lakukan yang membawa manfaat yang besar.Â
Misalnya, tersenyum, membuang sampah pada tempatnya, selalu menghabiskan makanan dan minuman, menggunakan lampu/listrik seperlunya, menyeberang pada jembatan penyeberangang dll.Â