Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Semakin Aku Belajar, Semakin Aku Tak Tahu...

28 Oktober 2009   13:56 Diperbarui: 5 November 2021   10:06 2686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Semakin banyak hal yang aku pelajari, justru aku merasakan semakin banyak hal yang belum aku ketahui!

Saat membuat postingan, kadang saya merasakan sudah cukup bagus tulisan saya. Namun, setiap kali saya membuka postingan teman-teman yang lain, saya merasa kecil dan masih banyak kekurangan dan harus belajar  kembali. 

Ternyata apa yang saya tulis tidak ada apa-apanya. Lebih banyak yang jauh lebih bagus lagi, baik tulisan maupun idenya. 

Sama sepeti saat kita melihat pasir-pasir yang ada di depan halaman rumah, kita merasakan itu sangat banyak. Kalau disuruh hitung mungkin tidak akan bisa menjumlahkannya. Apabila  kita mau tengok ke luar, melihat pasir-pasir yang ada di pantai . Sepetinya pasir di halaman rumah kita tak ada apa-apanya. 

Demikianlah kita sebagai manusia, sering kali merasakan bahwa kita lebih dari orang lain. Kemudian timbul kesombongan di dalam diri kita. 

Kalau mau direnungkan, apa yang bisa kita sombongkan sebagai manusia?

Satu hal yang saya sadari adalah bahwa semakin banyak kita belajar seharusnya mengajarkan kepada kita untuk lebih rendah hati lagi. Dengan belajar akan membuat kita semakin sadar ternyata masih banyak hal yang belum kita ketahui lagi. 

Sampai pada saat timbul, Ooohh . . . Tenyata?! Kita akan malu sendiri kalau sebelumnya kita sudah merasa banyak yang hal yang diketahui. 

Sekarang saya baru sadar, mengapa di rumah teman ada tergantung kata-kata yang dibingkai dengan bagus "HIDUP SAMPAI TUA, BELAJAR SAMPAI TUA ". 

Sudah sering saya lihat, tetapi ya cuma lihat dan masih sempat berpikir, "Apa tidak salah untuk tulisan yang hanya begitu saja harus dibingkai dengan mewahnya?" 

Ternyata memang sungguh mengandung makna yang dalam.  Memang pantas dibingkai dengan spesial. 

Tentunya juga mulai saat ini harus aku bingkai dengan indah di dalam hati dan pikiran. Ternyata, elajar itu  membuat aku tahu. Banyak hal yang baru. Bukan segalanya tentu.  Belajar dan belajar harus menjadi prinsipku. . . Setelah aku tahu. . . Tetap harus belajar. . . Aku menjadi mengerti. . . Memahami. . . Timbullah kesadaran. . . Ternyata aku tidak boleh. . . Berhenti untuk belajar lagi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun