Heran, ke mana si bijaksana itu? Apakah sedang merana merenungi nasibnya yang malang diabaikan sang tuan yang sibuk mengumpulkan emas dan perak yang tak mungkin akan dibawa mati, ementara ia yang merupakan teman abadi malah dilupakan?
Kalau hati saja sudah kehilangan. Bagaimana mau bisa bijaksana lagi? Ke mana hati?
katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H