Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Agama

15 Juni 2014   00:01 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:43 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Agama ada di dunia adalah untuk memerangi kekacauan tetapi masih  ada yang  berani membuat kekacauan mengatasnamakan agama.

Agama ada di muka bumi demi anak manusia bisa saling mengasihi, namun ada yang dengan suka hati menyebarkan benci atas nama agama.

Agama ada dalam kehidupan ini, agar manusia hidup berbudi pekerti, tetapi ada yang tak segan mengumbar emosi dengan membawa - bawa agama.

Agama adalah jalan untuk menuntun, agar manusia menuju kepada kebaikan, namun ada yang tak segan melakukan kejahatan dengan meminjam nama agama.

Agama adalah jalan untuk memahami makna kehidupan, tetapi ada yang tak mampu memahami sejatinya hidup ini walau punya agama.

Agama hadir ke dunia dengan tujuan mulia, agar manusia bisa saling hidup damai, namun ada perang yang terjadi atas nama agama.

Agama mengajarkan, agar manusia dapat mengendalikan nafsu dan keserakahan, tetapi ada yang demi nafsu kekuasaan dengan menggunakan nama agama.

Agama mengajarkan agar  manusia punya moral etika, namun ada manusia hidup semauanya tak ingat lagi sebagai umat yang punya agama.

Agama seringkali sekadar jadi identitas diri untuk menunjukkan diri sebagai orang yang beragama, tetapi dalam perilaku jauh dari yang diajarkan agama.

Agama tak lebih dari hanya di atas pengakuan dalam kata - kata dan  tulisan, namun di hati tak mengerti apa itu agama.

Agama adalah jalan untuk semakin mengenal diri yang sejati, tetapi ada yang  sejak lahir sampai saat ini justru kehilangan jati diri padahal ber-agama.

Agama oh agama

Agama bukan agama

Ber-agama tak beragama

Ber-agama tak beragama sama saja

Lebih baik beragama walau tak mengerti apa - apa

Lebih baik beragama walau masih hidup dalam gelimang dosa

Agama tidak salah cuma yang menjalaninya saja yang salah memahami agama

Entah ini sekadar menghibur diri atau tanda putus asa atau semakin tak mengerti saja

Semoga semua kata - kata adalah penyesalan dan pengakuan dari jiwa terdalam atas perjalanan hidup yang kelam. Semoga dengan menuliskan dan merefleksikannya dapat membangkitkan kesadaran atas jalan yang penuh kesalahan. Semoga kelak dalam setiap nafas dan langkah selalu ingat, bahwa diri makhluk yang beragama, sehingga dapat hidup layaknya orang - orang yang beragama.

katedrarajawen@refleksihatimenerangi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun