Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pekerti

25 Agustus 2014   18:43 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:36 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendah Hati

Rendah hati dalam arti persaudaraan dengan sesama. Saling menghormati dan mengayomi. Yang muda menghormati yang lebih tua. Yang kaya peduli pada yang miskin. Yang tua mengayomi yang muda danyang miskin tidak menipu sesamanya.

Bila memiliki kerendahan hati, maka selalu akan memiliki sikap hormat dan mengayomi, sehingga di mana pun berada akan memiliki saudara. Bukan mau jadi saudara kalau ada maunya.

Apakah kita masih mampu untuk rendah hati memiliki rasa persaudaraan? Bukankah kenyataannya semua manusia itu bersaudara karena berasal dari 'Ibu' yang sama?

Setia

Apakah kita masih setia pada persaudaraan,  teman, atasan, guru, negara, dan ajaran kebenaran? Apakah masih setia dengan setiap janji - janji?

Pada zaman sekarang oleh segala kepentingan diri dan kelompok tidak setia itu sudah menjadi kebenaran. Tidak menepati janji bukan aib lagi. Tidak setia pada ajaran agama tidak perlu risih.

Sama halnya dengan kejujuran, pada masa sekarang kesetiaan itu menjadi barang mewah yang sangat berharga karena tidak setiap orang bisa memilikinya.

Dapat Dipercaya

Pada saat kebohongan atau ingkar janji sudah menjadi hal biasa, maka untuk menemukan orang - orang yang dapat dipercaya menjadi hal yang luar biasa susah.

Jangankan dengan orang lain, antara saudara, orangtua dan anak, atau suami dan istri pun sulit untuk saling percaya, sehingga yang terjadi saling curiga. Ini tak lain karena kita sudah tidak bisa lagi saling memercayai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun