Mohon tunggu...
Kate Van Brekeley
Kate Van Brekeley Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

o oh, kamu ketahuan! (episode cinta rangkat#34)

24 Desember 2010   13:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

cinta…sembunyi…ketahuan…gelisah…malu-malu

memacu kendaraannya secepat yang ia bisa, kate van brekeeley tak sabar untuk mengetahui berita yang sebenarnya tentang uleng, sang kekasih hati.

sesampainya di gerbang desa rangkat, kate masih merasakan kesegaran udara yang sama.
rindangnya pepohonan masih sama seperti pertama kali ia berkunjung.

tetapi perasaannya menjadi berbeda saat dari dalam kendaraan, ia melihat sebuah pemandangan yang aneh. paman arif dan uleng jalan beriringan layaknya sepasang kekasih.

saat mendekat dan mendengar suara kendaraan, paman arif setengah kaget dan pucat. cepat-cepat melepaskan genggaman tangannya.
begitu pula uleng, wajahnya memerah semu.

kate menguatkan perasaan turun dari kendaraan dan menyapa dengan suara tertahan.

"paman? uleng? apakabar?" sambil mengulurkan tangan.

paman arif dengan perasaan tak enak menyalami.

"ba ba baik."

uleng masih malu-malu dengan sedikit gemetar menyalami.

"a abang. . .apakabar?"

menahan rasa dan rindu kate menyahut,"baik, uleng. kamu kelihatan lelah?"

paman arif menjadi serba salah,"mas kate, maaf, saya duluan ya. mau urus sapi dulu, kasihan indri sendirian."

"paman, sekalian saya antar bersama uleng. lagi pula kan satu arah ke vila. yuk naik!"

di dalam kendaraan yang melaju, kate, paman arif, dan uleng lebih banyak diam. berkecamuk dalam pikiran masing-masing.

dari kaca depan, sesekali kate melirik, menangkap wajah uleng yang gelisah.
sementara disampingnya paman arif tak kalah salah tingkah.

"paman, sepertinya keadaan sudah berbeda ya?" suara kate mencairkan suasana.

"mak maksudnya?" paman arif gelagapan, sadar dari angannya.

"ehm, apa ya?" kate seolah balik bertanya.
"uleng, sudah sampai!" suara kate mengagetkan

kendaraan kate sudah terparkir rapi di halaman rumah pak kades. melihat kehadiran kate, mommy tak kalah terkejut.
tapi kate cepat-cepat pamit dengan alasan mengantar paman arif sekalian mau istirahat dulu, karena masih lelah.
didalam kendaraan melihat paman arif seperti orang bingung, kate membuka suara,"paman, ada apa? masih memikirkan sapi-sapinya atau . . .?"

"iy iya, mas kate, takut belum dikasih makan!"

"ehm, kelihatannya paman arif suka dengan uleng?"

sebuah pertanyaan yang menohok dan membuat paman arif sulit menjawab.
belum sempat menjawab, kendaraan telah sampai tujuan.
paman arif buru-buru pamit dengan sejuta perasaan tak nyaman.

"ehm, cinta bisa mengubah segalanya." gumam kate, menggeleng-geleng kepala dalam hati yang pilu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun