menahan rasa dan rindu kate menyahut,"baik, uleng. kamu kelihatan lelah?"
paman arif menjadi serba salah,"mas kate, maaf, saya duluan ya. mau urus sapi dulu, kasihan indri sendirian."
"paman, sekalian saya antar bersama uleng. lagi pula kan satu arah ke vila. yuk naik!"
di dalam kendaraan yang melaju, kate, paman arif, dan uleng lebih banyak diam. berkecamuk dalam pikiran masing-masing.
dari kaca depan, sesekali kate melirik, menangkap wajah uleng yang gelisah.
sementara disampingnya paman arif tak kalah salah tingkah.
"paman, sepertinya keadaan sudah berbeda ya?" suara kate mencairkan suasana.
"mak maksudnya?" paman arif gelagapan, sadar dari angannya.
"ehm, apa ya?" kate seolah balik bertanya.
"uleng, sudah sampai!" suara kate mengagetkan
kendaraan kate sudah terparkir rapi di halaman rumah pak kades. melihat kehadiran kate, mommy tak kalah terkejut.
tapi kate cepat-cepat pamit dengan alasan mengantar paman arif sekalian mau istirahat dulu, karena masih lelah.
didalam kendaraan melihat paman arif seperti orang bingung, kate membuka suara,"paman, ada apa? masih memikirkan sapi-sapinya atau . . .?"
"iy iya, mas kate, takut belum dikasih makan!"
"ehm, kelihatannya paman arif suka dengan uleng?"