Baca dan lihatlah, bukan begitu Rasulullah mengajarkan kita, teman. Jadi, tidak perlulah membusungkan dada dan berkeras-keras suara. Sebaliknya, merunduklah dan rendahkan diri kita di hadapan-Nya.
Dan agaknya benar-lah testimoni A.Fuadi, penulis novel Negeri 5 Menara,
"Tasaro bagai memimpin tur spiritual ke pelosok Persia dan Arab di abad VII. Sangat personal, kadang seakan kita merasa berada di belakang Rasulullah".
~ah...dan semoga Allah memberkahimu, Tasaro~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H