Mohon tunggu...
Katarina Lidwina
Katarina Lidwina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Lambung mangkurat

universitas Lambung mangkurat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Framing Teks Analisis Perubahan Iklim di Sampit Kalimantan Tengah

6 April 2023   14:25 Diperbarui: 6 April 2023   14:42 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perubahan iklim merupakan salah satu isu global yang semakin menjadi perhatian dunia saat ini. Dampak perubahan iklim terlihat jelas pada fenomena cuaca ekstrem seperti banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya. Hal ini membuat analisis iklim menjadi sangat penting untuk memahami dan mengantisipasi dampak dari perubahan iklim di berbagai daerah.

Salah satu daerah di Indonesia yang perlu dianalisis iklimnya adalah Sampit, Kalimantan Tengah. Sampit adalah salah satu daerah di Indonesia yang memiliki curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Daerah ini sangat penting dalam konteks siklus hidrologi dan ketersediaan air di wilayah Kalimantan Tengah.

Namun, perubahan iklim dapat mempengaruhi pola curah hujan dan suhu udara di daerah Sampit. Kondisi iklim yang tidak stabil dapat mempengaruhi ekosistem dan ketersediaan air di daerah tersebut. Oleh karena itu, analisis iklim di Sampit perlu dilakukan untuk memahami perubahan iklim yang terjadi dan dampaknya terhadap lingkungan dan kehidupan manusia.

Dalam penelitian ini, kami akan melakukan analisis iklim di Sampit, Kalimantan Tengah dengan menggunakan data curah hujan dan suhu udara selama periode 30 tahun dari 1990 hingga 2020. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola iklim dan perubahan iklim yang terjadi di daerah Sampit. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat menjadi acuan untuk pengambilan kebijakan dan strategi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim di daerah Sampit dan wilayah lainnya yang memiliki kondisi iklim serupa.

Sampit, Kalimantan Tengah merupakan wilayah yang terletak di pulau Kalimantan, Indonesia. Wilayah ini memiliki iklim tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi sepanjang tahun. Namun, pada beberapa bulan tertentu, terjadi musim kemarau yang panjang dan menyebabkan kekeringan.

Perubahan iklim menjadi salah satu isu yang penting untuk diperhatikan di Sampit, Kalimantan Tengah. Beberapa dampak perubahan iklim yang terjadi di wilayah ini antara lain:

Peningkatan suhu udara

Peningkatan suhu udara dapat menyebabkan terjadinya kekeringan dan menurunkan produksi pertanian. Hal ini dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat di wilayah ini yang sebagian besar menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian.

  • Penurunan curah hujan

Perubahan iklim juga dapat menyebabkan penurunan curah hujan di wilayah ini. Hal ini dapat berdampak pada pasokan air bagi masyarakat dan mengganggu produksi pertanian yang membutuhkan air yang cukup.

  • Banjir dan longsor

Perubahan iklim juga dapat menyebabkan terjadinya banjir dan longsor yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat, serta merusak infrastruktur dan lingkungan hidup.

Untuk mengurangi dampak perubahan iklim di Sampit, Kalimantan Tengah, diperlukan tindakan mitigasi dan adaptasi yang tepat. Beberapa tindakan yang dapat dilakukan antara lain:

1.) Pengurangan emisi gas rumah kaca

Pengurangan emisi gas rumah kaca dapat dilakukan dengan meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan mengurangi penggunaan energi fosil.

2.) Konservasi hutan dan lahan

Konservasi hutan dan lahan dapat membantu mengurangi deforestasi dan degradasi lahan yang dapat mempercepat perubahan iklim.

3.) Peningkatan ketahanan masyarakat

Peningkatan ketahanan masyarakat dapat dilakukan dengan membangun infrastruktur tahan bencana dan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim.

No

News Side

Date

Media

Explorance

1

Perubahan Iklim Salah Satu Penyebab Banjir di Kalteng

14 September 2021

Borneo news.com

Hendrik mengatakan, perubahan iklim yang akhirnya memicu curah hujan yang tinggi, akhirnya berdampak dengan terjadinya banjir disejumlah daerah. Hal itu merupakan akibat, tidak mampunya alam di Kalteng beradaptasi dengan perubahan iklim yang saat ini terjadi.

"Saya tidak berani menyebut bencana ini terjadi karena rusaknya alam kita, karena fenomena perubahan iklim terjadi secara luas, sehingga tidak bisa hanya melihat Kalteng, atau bahkan Indonesia melainkan dunia," tuturnya.

Hal itu, lanjutnya, terlihat dari banjir yang tidak hanya melanda Kalteng, tetapi juga di Samarinda dan daerah lain juga, bahkan sampai di Singapura dan Amerika turut mengalami hal yang sama. (HERMAWAN DP/B-7)

2

Iklim dan Cuaca Rata-Rata Sepanjang Tahun di Sampit

5 April

/id.weatherspark.com

Musim panas berlangsung selama 1,8 bulan, dari 5 April sampai 31 Mei, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di atas 33C. Bulan terpanas dalam setahun di Sampit adalah Mei, dengan rata-rata suhu terendah 34C dan tertinggi 24C.

Musim dingin berlangsung selama 1,6 bulan, dari 5 Desember sampai 24 Januari, dengan suhu tertinggi harian rata-rata di bawah 33C. Bulan terdingin dalam setahun di Sampit adalah Juli, dengan rata-rata terendah 23C dan tertinggi 33C.

3

Legislator Kotim Minta Pemkab Sediakan Sumber Air Bersih

20  juni 2022

Radar Sampit

Wakil Ketua DPRD Kotim Rudianur mendesak Pemkab Kotim mempersiapkan sumber air bersih di daerah selatan. Baik di daerah Pulau Hanaut hingga Teluk Sampit dan sekitarnya.

"Supaya tidak menyuplai air dari Sampit setiap tahunnya. Kejadian kekurangan ari bersih ini jadi siklus tahunan yang selalu terjadi saat musim kemarau

4

Masyarakat Pesisir Disiapkan Menghadapi Dampak Perubahan Iklim

1Januari 2016

Kalteng

.antaranews

Dampak perubahan iklim bagi masyarakat pesisir kotawaringin timur yang akan terjadi dan akan dirasakan adalah seperti abrasi pantai ujung pandaran pasang air laut semakin tinggi pada desa desa pasisir

kerusakan

5

Sulitnya Sumber Air, Alat Berat Di Terjunkan Untuk Pemadaman Di Kotawaringin Timur - Kalimantan Tengah

12 april 2019

kalteng.

antaranews

ANGKALANBUN - BPPIKHL WILAYAH KALIMANTAN. Satu buah ekskavator diterjunkan untuk membuat sekat bakar dan embung air dikarenakan sulitnya sumber air pada lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Begandang Hilir, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten KotawaringinTimur (Kotim) Prov. Kalimantan Tengah

6

Banjir di Kalimantan, Pemerintah Didesak Tingkatkan Aksi di Perjanjan Iklim

16 maret

2021

Radar Sampit

Awal bulan ini, Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Ruandha Agung Sugardiman mengatakan kepada kantor berita Antara bahwa pemerintah tidak akan meningkatkan pengurangan emisi lebih lanjut dalam rencana aksi iklim yang diperbarui karena akan diajukan menjelang KTT iklim PBB pada bulan November.

7

BMKG:Perubahan iklim sebabkan terganggunya siklus hidrologi

17 februari

2023

antaranews.com

Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangka Raya, tingginya curah hujan tersebut karena memang saat ini seluruh wilayah Kalteng sudah berada pada posisi musim hujan, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada bulan Desember mendatang.

8.

Kalimantan Tengah: Masyarakat Sadar Akan Perubahan Iklim

5 september 2022

kalteng.

tribunnews.com/

Desa Aruk ini berada sekitar 2,5 jam perjalanan darat dari Ibukota Kalimantan Tengah. Desa ini memiliki dataran yang ditutupi oleh hutan primer, sekunder, semak, dan rawa. Bahkan Desa Aruk juga merupakan areal eks pengembangan lahan gambut. Jalan lintas negara dan Sungai Kapuas menjadi akses utama transportasi di daerah ini.

Menurut sensus 2011, Desa Aruk dihuni oleh sekitar 618 jiwa yang didominasi oleh Suku Dayak Ngaju. Sebagian besar penduduk hidup dari pertanian, perikanan, dan hasil hutan. Mereka  umumnya berladang di kaki bukit yang berjarak 1-2 kilometer dari pemukiman. Sementara, dari sektor perikanan, penduduk umumnya memanfaatkan sungai dan danau. Hasil tangkapannya pun beragam sekalipun menggunakan alat tradisional. Untunglah, dengan adanya akses jalan darat yang memadai, banyak pedagang dari Palangkaraya yang siap membeli hasil tangkapan ikan tersebut. Hal ini diakui oleh penduduk Aruk, Armudi, yang juga menggantungkan hidupnya dari sungai. "Saat ini jalan darat ke Palangkaraya lebih lancar," ujarnya.

9.

Curah Hujan Tinggi, Dua Kabupaten Wilayah Kalimantan Tengah Dilanda Banjir

7 September 2021

https://www.bnpb.go.id/

Banjir melanda dua kecamatan pada dua kabupaten di Kalimantan Tengah, sejak Sabtu (3/9) pukul 03.00 WIB hingga Minggu (4/9) pukul 16.00 WIB. Kejadian ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut. Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan tidak ada korban jiwa atau luka - luka akibat banjir ini.

Berdasarkan Pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunung Mas menyebutkan banjir melanda Desa Tewah, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD telah menyiagakan seluruh personel di setiap pos untuk terus memantau kondisi dan situasi terkini wilayah terdampak banjir, serta melaporkan kembali jika ada perkembangan selanjutnya.

Pascabanjir, pihak BPBD terus melakukan pendataan dampak kerusakan dan kerugian di lokasi kejadian yang melibatkan TNI, Polri, serta instansi terkait lain di setiap wilayah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun