Menengok Kelebihan dan Kelemahan Tindakan Pemerintah pada Industri Kriya
Sebagai masyarakat, sudah seharusnya kita menghargai dan mendukung kebijakan pemerintah, namun tentunya kita juga harus tetap bersikap kritis dan apa adanya. Oleh karena itu, berikut adalah kelebihan dari aksi pemerintah demi perkembangan industri kriya di Indonesia:
1. BEKRAF meluncurkan BEKRAF Creative Lab (BCL) yang merupakan fasilitas bagi perkembangan industri kreatif di Indonesia. Pelaku bidang seni kriya nantinya akan diarahkan dan dilatih untuk memasarkan produk-produknya.
2. Di masa pandemi, pemerintah BEKRAF sudah berpartisipasi aktif untuk membantu perekonomian bagi para pengrajin kriya dengan cara melatih para pelaku ekonomi kreatif, salah satunya adalah UMKM sektor kriya.
Namun tidak dapat dipungkiri, tentu terdapat kelemahan di balik setiap hal yang terjadi. Di bawah ini adalah kelemahan dari program yang diadakan oleh pemerintah untuk industri kriya di Indonesia:
1. Program Master Class yang dilaksanakan Kemenparekraf RI tentang “Peningkatan Kompetensi Pelaku Ekonomi Kreatif dalam Pemasaran Digital” yang dilaksanakan oleh Kemenparekraf melalui webinar pada tanggal 28 September-2 Oktober 2020 dirasa kurang efektif, karena dilaksanakan melalui internet, maka tentu banyak pengrajin yang tidak dapat mengikuti webinar karena tidak semua pengrajin memiliki perangkat yang memadai dan akses internet yang cukup.
Selain itu, tidak semua peserta dapat memahami informasi yang disampaikan. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya ketertarikan peserta mengikuti webinar karena tidak bertatap muka secara langsung sehingga mempengaruhi konsentrasi peserta.
Peluang dan Solusi yang Dapat Ditawarkan
Solusi yang dapat ditawarkan oleh penulis yaitu membuat program dimana masyarakat di luar pengrajin ikut mengenal lebih dalam tentang seni kriya. Program tersebut dapat berupa seminar online, kompetisi menarik, atau kegiatan pemberian hasil karya seni. Tujuannya adalah memancing rasa tertarik masyarakat terhadap seni kriya. Dengan demikian, diharapkan peminat kriya dapat bertambah. Selain melestarikan budaya, kedepannya orang akan cenderung lebih ingin untuk membelinya.
Solusi yang juga dapat diterapkan adalah memfasilitasi para pengrajin kriya dengan mentor, yaitu orang yang dapat membimbing para pengrajin dalam jangka waktu intens. Pihak pemerintah memang telah menyediakan pelatihan, tapi itu kurang menjamin apakah para pengrajin akan tetap melakukan pekerjaannya dengan maksimal seterusnya. Jika ada mentor yang dapat membimbing para pengrajin kriya dalam kesehariannya, maka kemungkinan para pengrajin itu tetap berdagang dan berkarya akan semakin besar. Tentu mereka akan lebih konsisten jika ada pihak yang mau mendengarkan lalu membantu masalah-masalah teknis dalam pekerjaan mereka.
Terakhir, penggalakan program yang menyangkut sarana dan fasilitas para pengrajin, yaitu lebih lagi memperhatikan apa saja kebutuhan mereka yang dapat menunjang kinerja mereka dalam membuat kerajinan. Penggalakan program ini juga agar para pengrajin nyaman, sehingga mereka dapat menaruh rasa percaya mereka para pemerintah, jika hal ini dapat terwujud maka kerjasama dan program program lain yang hendak dilaksanakan akan terjadi dengan mudah.