Mohon tunggu...
Reza Fahlevi
Reza Fahlevi Mohon Tunggu... Jurnalis - Direktur Eksekutif The Jakarta Institute

"Bebek Berjalan Berbondong-bondong, Elang Terbang Sendirian"

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada di Tengah Pandemi dan Cara Kita Beradaptasi

21 Oktober 2020   17:37 Diperbarui: 21 Oktober 2020   17:41 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi sejauh ini telah berhasil mengubah cara maupun gaya hidup semua orang. Bagaimana tidak, hari ini hampir 70% kegiatan di berbagai sektor kehidupan berbasis online atau daring. 

Dimulai dari kebersihan diri dan lingkungan, sosial kemasyarakatan, pendidikan, bisnis/usaha sampai ke politik pun bergeser ke dalam jaringan (daring). 

Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sering digencarkan oleh pemerintah seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun dan menjauhi kerumunan.

Oleh karena berbagai sendi kehidupan mulai bergeser ke dalam jaringan (daring), maka adaptasi kebiasaan baru pun salah satunya adalah dengan membiasakan diri melaksanakan kehidupan bermasyarakat meski dalam jaringan.

Dampak dari pandemi global menyapu bersih segala kebiasaan lama dalam kehidupan bermasyarakat, karena masyarakat hari ini bahkan setelah ini disinyalir akan bergeser ke masyarakat yang benar-benar modern dengan bantuan teknologi informasinya. 

Indonesia sebagai salah satu negara yang terdampak pandemi global yang cukup parah juga harus mulai menyesuaikan diri di tengah situasi seperti ini. 

Semisal, Pilkada serentak pada bulan Desember 2020 ini yang akan menjadi momentum penting karena menyangkut pergantian kekuasaan di berbagai wilayah dan menjadi bukti berputarnya roda organisasi demokrasi di Indonesia.

Arief Budiman selaku Ketua KPU RI menegaskan, pilihan daring memungkinkan atau bisa saja dilakukan saat pelaksanaan rekapitulasi, dengan bantuan teknologi dan informasi. 

Pemanfaatan teknologi dan informasi yang dimaksud adalah dalam rekap data yang dilakukan saat rekapitulasi per-TPS saja, sementara di kecamatan hingga pusat menggunakan e-rekap. 

Hal tersebut menegaskan 1 hal penting, bahwa sejatinya roda demokrasi di Indonesia harus terus berputar meski berada di tengah keterbatasan situasi dan teknologi. 

Pandemi global seakan semakin memperkuat posisi dan pengaruhnya terhadap segala sektor kehidupan tanpa terkecuali politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun