Mohon tunggu...
Kata Kopi
Kata Kopi Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Recehan Kelas Teri

Kata Kopi Hanya menulis Sajak (gadicht), syair, puisi (poezie) dan kata-kata pendek dan atau Quotes tantang kehidupan, inspirasi, motivasi dan sebagainya dengan tujuan untuk memberi semacam pengingat buat kita. Kalau kalian yang suka Video story dengan kata-kata/quotes, kalian bisa juga berkunjung ke : - Instagram : katakopi45 - Pinterest : Kata Kopi - Facebook : Kata Kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cinta dari Kopi dan Pendusta

15 Februari 2023   22:26 Diperbarui: 15 Februari 2023   22:29 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah kuduga, kau sebut aku penikmat yang sedang candu

Varian kopi dibanyak kedai sudah kujamah

Beberapa penyeduh, mengelaiku dengan akrab

Untung saja perasaan dan hatimu tak seperti kopi

Sudah kuduga, dan memang seharusnya

Semua orang berhak bahagia menikmati kopi

Sebab kopi tak hanya untukmu yang bahagia

Orang-orang sakit hati pun punya hak yang sama

Sudah kuduga, kau tak mampu mengambil hikmah

Setelah sekian banyak cangkir kopi kau teguk

Tapi kau lupa, makna kebebasan yang kau seruput

Yang sering kali kau sebut rindu

Sudah kuduga, matamu tak mampu melihat bahagianya petani kopi

Sebab, jangkauan pandanganmu hanya pada muda-mudi yang kasmaran

Yang sering berserikat lalu meramu khayalan

Kau tak bisa menduga, mereka itu sedang merencanakan patah hati

Sudah kuduga, kau tak  bisa menyelam ke dasar hati orang-orang

Kau juga tak mampu melihat petani kopi yang lusuh dan kaku itu

Menanam kopi dengan hati, pun merawatnya dengan ikhlas

Lalu suguhkan kecintaan itu pada kau yang berlagak penikmat

Sudah kuduga, cangkir demi cangkir kau teguk dari bibir manismu

Tapi kau cercah kemiskinan dan tuhankan kekayaan

Kau lupa, kenikmatan dan cinta dari air hitam yang kau teguk

Yang entah seperti apa makna yang harus ku sebut

Haruskah aku curiga pada pendusta?

Sedangkan aku tahu, menyeruput kopi itu kebebasan

Siapa saja berhak, menikmati cinta dari kopi

Para bangsawan, konglomerat, sosialita, muda-mudi dan juga kau

Aku, bukan penikmat yang mencari hikmah

Tak ubah seperti orang-orangan kayu di kebun kopi

Aku hanya nikmat yang candu,

Bukan pendusta yang pandai meramu janji-janji madu

Bagaimana kalau kau ajarkan aku merapal janji manis?

Nanti kuajarkan kau minum kopi dan menjaga hati!

Kata Kopi

Batam.15/02/23

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun