Lalu datang pula kabar baru yang tak kalah mengagetkan kami; 'atuk melakukan pelecehan seksual'
Ampuuun tuk, benar-benar tak masuk dalam akal sehat kami bila sampai semua itu akhirnya terbukti. Di saat usia senja dimana atuk sudah selayaknya semakin mendekat kepada sang Pencipta, atuk malah berbuat hal-hal yang mengundang murkanya.
Dan tibalah malam keparat itu ya tuk, malam dimana atuk disergap KPK dan dipaksa untuk menggunakan jaket kebesaran para koruptor yang berwarna oranye itu.
Petualangan atuk pun sementara berakhir. Dengan wajah lelah atuk pun menurut saja digiring petugas KPK (semoga tidak ada petugas yang ikut atuk maki pula).
Sebenarnya kami kasihan pada atuk, karena biar bagaimanapun atuk pemimpin kami.
Meskipun atuk kembali membuat malu warga Riau, karena untuk kesekian kalinya semenjak KPK ada, Riau telah 3x kali salah memilih Gubernurnya.
Jadi kesimpulannya sejak adanya KPK belum pernah sekalipun Riau punya Gubernur yang tidak terlibat korupsi, hebat kan tuk?
Tapi sudahlah tuk, mau bagaimana lagi?. Tuhan tidak tidur, mungkin ada banyak doa-doa masyarakat Riau yang sampai ke langit, yang selama ini teraniaya dengan tingkah polah atuk.
Mungkin dengan beristirahat di hotel prodeo atuk bisa mengoreksi diri dan mengenang kembali sepak terjang atuk selama ini, syukur syukur selama di penjara atuk bisa tercerahkan, dan semakin mendekat padaNYA.
Jangan terlalu diingat-ingat usia yang telah mencapai 74 tahun itu ya tuk, karena sisa umur kita tidak ada yang tahu kan?
Sebagai warga Riau kami hanya bisa berdoa semoga atuk sabar, tabah, dan senantiasa sehat sampai selesai menjalani hukuman.
Sampai suatu hari nanti kami tidak lagi mendengar cemoohan orang-orang yang bilang: