Mohon tunggu...
Kata Dhiar
Kata Dhiar Mohon Tunggu... Tutor - Mentor

Founder DBODY (The Anatomy Course), Spesialis Anatomi fungsional dan Anatomi Klinis untuk Yoga dan Terapis, Pemegang 21 Sertifikat Anatomi dan Terapi dari luar negeri dan 1 dari Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Emosi di Pendam Bertahun Tahun, Ini Efeknya ke Anatomi tubuh

8 Agustus 2024   08:58 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:03 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emosi yang Terpendam Bertahun-Tahun dan Efeknya Terhadap Anatomi Tubuh

Pernah suatu hari tiba tiba seseorang mengalami sakit setelah diagnose, dia mengalami banyak masalah, mulai dari paru paru, jantung, sesak napas, tetapi lucunya begitu dia bertemu teman temannya, serasa smua sakitnya seketika hilang dan begitu temannya pulang, sakitnya datang lagi, nah ini salah satu indikasi bahwa orang tersebut menyimpan emosi bertahun tahun.

Manusia adalah makhluk yang kompleks, dengan berbagai macam emosi yang bisa dirasakan setiap saat. Namun, tidak semua emosi diungkapkan atau diekspresikan secara terbuka. Beberapa di antaranya mungkin tersimpan dalam hati dan pikiran selama bertahun-tahun.

Penelitian menunjukkan bahwa emosi yang terpendam dapat memiliki efek serius terhadap anatomi tubuh. Seperti berikut :

STRES KRONIS DAN SISTEM SARAF

Emosi yang terpendam, seperti kemarahan, kesedihan, atau kecemasan, dapat memicu respon stres kronis dalam tubuh. Respon ini melibatkan sistem saraf simpatik yang melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Stres kronis dapat mengganggu fungsi normal otak, mempengaruhi kualitas tidur, dan menyebabkan kelelahan mental serta fisik.

SISTEM KARDIOVASKULAR

Stres dan emosi negatif yang tidak diungkapkan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Ketika seseorang mengalami stres kronis, tekanan darahnya cenderung naik dan detak jantung menjadi lebih cepat. Kondisi ini, jika berlangsung terus-menerus, dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung koroner, dan bahkan serangan jantung.

SISTEM PENCERNAAN

Emosi yang terpendam juga berdampak pada sistem pencernaan. Stres dan kecemasan dapat mempengaruhi fungsi lambung dan usus, menyebabkan kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), gastritis, dan refluks asam. Perut yang tegang karena stres bisa memicu sakit perut, kembung, dan masalah pencernaan lainnya.

SISTEM IMUN

Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Ketika tubuh terus-menerus berada dalam mode "fight or flight", sumber daya yang seharusnya digunakan untuk memperbaiki dan mempertahankan tubuh justru habis digunakan untuk menangani stres.

SISTEM MUSKULOSKELETAL

Emosi yang terpendam sering kali tersimpan dalam otot-otot tubuh, menyebabkan ketegangan dan nyeri kronis. Misalnya, seseorang yang sering menahan kemarahan mungkin mengalami ketegangan di leher, bahu, atau punggung. Ketegangan otot yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan seperti fibromyalgia dan nyeri punggung kronis.

Mengatasi dan menyembuhkan dampak emosi yang terpendam memerlukan pendekatan holistik yang mencakup aspek fisik, mental, dan emosional. Seperti misalnya :

TERAPI PSIKOLOGIS

Konseling atau terapi psikologis dapat membantu individu untuk mengeksplorasi dan mengungkapkan emosi yang terpendam. Terapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) dan terapi psikodinamis telah terbukti efektif dalam membantu individu mengatasi emosi negatif.

AKTIVITAS FISIK

Olahraga dan aktivitas fisik dapat menjadi cara yang efektif untuk melepaskan ketegangan dan stres. Yoga, meditasi, dan latihan pernapasan dalam juga bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan merilekskan tubuh.

EKSPRESI KREATIF

Mengekspresikan emosi melalui seni, seperti menulis, melukis, atau bermain musik, bisa menjadi cara yang sehat untuk mengatasi emosi yang terpendam. Kegiatan ini dapat memberikan jalan keluar bagi emosi yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

DUKUNGAN SOSIAL

Berbicara dengan teman atau anggota keluarga yang dipercaya dapat membantu mengurangi beban emosi. Dukungan sosial yang kuat dapat memberikan rasa aman dan pemahaman yang diperlukan untuk menghadapi emosi negatif.

So,  Emosi yang terpendam bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan tanpa konsekuensi. Dampaknya terhadap kesehatan tubuh sangat nyata dan dapat berakibat serius jika tidak ditangani. Memahami pentingnya mengelola emosi dan mencari bantuan profesional jika diperlukan adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik kita. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat belajar untuk melepaskan emosi yang terpendam dan hidup dengan lebih sehat serta bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun