Mohon tunggu...
Kastrat IMS FTUI
Kastrat IMS FTUI Mohon Tunggu... Mahasiswa - #PRAKARSA

Pagi Sipil! Kastrat IMS FTUI kini hadir di Kompasiana untuk membagikan beberapa tulisan yang kami hasilkan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Hari Penanggulangan Degradasi Lahan dan Kekeringan Sedunia: Lahan Kritis, Indonesia Miris?

5 Agustus 2021   00:49 Diperbarui: 5 Agustus 2021   00:53 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terjadinya gangguan terhadap ketahanan pangan, kemiskinan, semakin rentan daerah yang akan terganggu akibat perubahan iklim dan pasokan air bersih akan semakin menurun merupakan konsekuensi yang akan dihadapi manusia saat permasalahan degradasi lahan dan kekeringan tidak dapat di minimalisirkan. Kurangnya ketersediaan pangan atau pendapatan telah dirasakan dampaknya secara langsung oleh kurang lebih 1,5 miliar penduduk dunia. 

Selain itu, diperkiraan kerugian ekonomi tahunan sekitar 1,5 - 3,4 triliun Euro di tahun 2008 akibat adanya deforestasi berlebihan dan degradasi lahan (ELD Initiative,2014).  

Hal inilah yang menyebabkan sumber daya tanah dan air menjadi sumber daya langka sehingga menimbulkan persaingan untuk mendapatkannya. Ditambah lagi, seiring berjalannya waktu lahan pertanian yang subur di seluruh dunia semakin hilang dengan total kisaran setiap tahunnya mencapai 24 miliar ton lahan subur. 

Maka, sudah saatnya kita untuk menghentikan kehancuran tanah ini sehingga bumi akan terus dapat memberikan pelayanannya dalam hal ekosistem darat yang cukup untuk menghidupi jumlah populasi manusia yang akan terus meningkat.

Kegiatan untuk merecovery lahan yang terdegradasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pada tujuan 15 yakni melindungi, memulihkan, dan meningkatkan pemanfaatan secara berkelanjutan terhadap ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi, dan menghentikan dan memulihkan degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati. 

Komponen yang dilakukan oleh usaha pemerintah untuk mencapai tujuan dalam SDGs ke-15 ini disebut sebagai Sustainable Land Management atau pengelolaan lahan secara berkelanjutan. 

Adanya praktik Sustainable Land Management (SLM) mendorong terciptanya potensi dalam menjaga, melestarikan, dan meningkatkan layanan ekosistem darat sehingga adanya kerusakan tanah vegetasi, degradasi lahan dapat diminimalisirkan oleh SLM ini. Terdapat tiga kategori pembagian layanan ekosistem yang diberikan oleh SLM ini yaitu 

  1. Menyediakan layanan pangan, bahan bakar, penyediaan air tawar serta pakan untuk ternak. 

Dalam hal ini, SLM ini akan turut membantu dalam menyediakan energi, air bersih, dan menunjang ketahanan pangan terutama untuk para petani kecil

  1. Melakukan pengaturan dalam tutupan vegetasi dan tanah bagi keanekaragaman hayati.

Untuk kategori ini, SLM memberikan bantuan dalam meningkatkan daya dukung siklus nutrisi agar terjaga, membantu meningkatkan tingkat kelembaban pada tanah sehingga petani kecil mampu untuk mengelola dan melakukan pemberdayaan, serta turut dalam melestarikan benih lokal 

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Nature Selengkapnya
    Lihat Nature Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun