Mohon tunggu...
Kastrat IMS FTUI
Kastrat IMS FTUI Mohon Tunggu... Mahasiswa - #PRAKARSA

Pagi Sipil! Kastrat IMS FTUI kini hadir di Kompasiana untuk membagikan beberapa tulisan yang kami hasilkan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Kesadaran Autisme Sedunia: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganan Autisme

2 April 2021   00:57 Diperbarui: 2 April 2021   01:50 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penanganan Autisme 

Apakah seorang penyandang autisme dapat disembuhkan? Sebagian ahli berkata tidak, sebagian lainnya berkata iya. Anak penyandang autisme tentunya memerlukan penanganan yang tepat untuk membantunya dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar supaya tidak menghambat perkembangan anak. 

Penanganan yang tepat dapat dipahami melalui dokter atau tenaga medis khusus. Dengan begitu, orang tua atau keluarga terdekat mengetahui cara penanganan yang tepat pada kondisi tersebut.  Penanganan medis pada usia yang lebih dini tentunya akan lebih baik karena anak autisme mampu tumbuh dan berkembang secara optimal seiring berjalannya waktu. 

Penyandang autisme umumnya mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan berperilaku tidak biasa. Untuk mengatasi hal tersebut, dapat dilakukannya berbagai jenis terapi sebagai berikut (Puji, 2016):

  • Terapi okupasi, yaitu terapi pengajaran keterampilan berpakaian, makan, mandi, dan menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Terapi integrasi sensoris, yaitu terapi membantu pengolahan informasi dari pemandangan, suara, sentuhan, dan bau.
  • Terapi wicara, yaitu terapi peningkatan keterampilan berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal (bahasa dan gerak tubuh).

Apabila menjalani terapi terlihat sulit bagi penyandang autisme, masih ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Buatlah rutinitas yang teratur di rumah
  • Mengikuti pengobatan sesuai arahan dokter
  • Buatlah kegiatan rumah yang bermanfaat
  • Mengikuti komunitas autis

Selain itu, penyandang autisme dapat mengonsumsi obat-obatan yang mengendalikan gejala-gejala autisme pada anak, seperti obat antidepresan untuk mengurangi kecemasan, obat anti kejang, atau obat untuk membantu meningkatkan konsentrasi (Puji, 2016). 

Sementara itu, dukungan dan perhatian orang tua, masyarakat, dan lingkungan terdekat penyandang autisme juga sangatlah penting karena pada umumnya dunia luar akan menganggap mereka sebagai sosok yang aneh sehingga dapat terjadi kekerasan atau diskriminasi terhadap penyandang tersebut. 

Lalu, apa saja yang dapat masyarakat lakukan dalam mencegah terjadinya diskriminasi terhadap penyandang autisme? 

Tentunya hal pertama yang kita lakukan adalah meningkatkan kesadaran akan autisme sehingga khalayak ramai memahami seluk beluk dari autisme itu sendiri. 

Kedua, kita dapat mendukung para penyandang autisme dalam mendapatkan kesetaraan kehidupan, kesejahteraan, pendidikan, dan pekerjaan. Terakhir, kita dapat melaporkan kasus perundungan terhadap penyandang autisme ke pihak penegak hukum, seperti pihak kepolisian. 

 REFERENSI 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun