Mohon tunggu...
Kastrat IMS FTUI
Kastrat IMS FTUI Mohon Tunggu... Mahasiswa - #PRAKARSA

Pagi Sipil! Kastrat IMS FTUI kini hadir di Kompasiana untuk membagikan beberapa tulisan yang kami hasilkan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Kesadaran Autisme Sedunia: Ketahui Penyebab, Gejala, dan Penanganan Autisme

2 April 2021   00:57 Diperbarui: 2 April 2021   01:50 725
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum tahun 2000, prevalensi autisme berada pada 2-5 hingga 15-20 per 1.000 kelahiran, 1-2 per 1.000 penduduk dunia. Menurut data ASA (Autism Society of America) pada tahun 2000, prevalensi autisme mencapai 60 per 10.000 kelahiran, dengan jumlah 1:250 penduduk. 

Menurut data CDC (Centers for Disease Control and Prevention, USA) pada tahun 2001, prevalensi autisme mencapai 1 per 150 penduduk. Menurut data CDC tahun 2012, prevalensi autisme mencapai 1:88 anak. Pada tahun 2014, angkanya pun meningkat sebanyak 30%.

Sementara itu, angka prevalensi masyarakat Indonesia masih belum mempunyai angka pasti. Menurut Dokter Rudy Sutadi, salah satu penggiat autisme, mengacu pada Incidence dan Prevalence ASD (Autism Spectrum Disorder), kasus baru autisme berada pada 2 per 1.000 penduduk per tahun, serta 10 kasus per 1.000 penduduk (BMJ, 1997). 

Menurut data BPS tahun 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,5 juta dengan laju pertumbuhan penduduk 1,14%. Jadi, prevalensi ASD di Indonesia adalah 2,4 juta orang dengan pertambahan penyandang baru 500 orang/tahun. Dari data-data diatas, dapat disimpulkan bahwa prevalensi autisme di berbagai belahan dunia semakin lama semakin meningkat.

 

Hari Peduli Autisme Sedunia

Hari Peduli Autisme Sedunia diperingati tanggal 2 April setiap tahun. Pada 18 Desember 2007, hari tersebut pertama kali ditetapkan oleh Majelis Umum PBB. 

Dengan lahirnya Hari Peduli Autisme sedunia, PBB berharap agar terjadi peningkatan kesadaran terhadap autisme di seluruh negara. Hal tersebut bertujuan untuk melakukan diagnosis pada dini hari untuk pemberian intervensi dini. 

Selain itu, hari autisme sedunia juga berguna untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan dari masyarakat atas hak penyandang autisme dalam menentukan arah perkembangan diri, mandiri dan otonomi, serta mengakses pendidikan dan pekerjaan berdasarkan kesetaraan. 

Hari Peduli Autisme mempunyai tema yang berbeda setiap tahunnya. Pada peringatan tahun 2016, tema yang dipersembahkan adalah "Autism and the 2030 Agenda: Inclusion and Neurodiversity." 

Tema tersebut dipersembahkan untuk mengedepankan hak-hak individu dengan autisme dan memastikan orang-orang dengan autisme dapat ikut berpartisipasi penuh dan inklusi dalam berkontribusi untuk masa depan yang lebih baik. Sementara itu, tema yang dibawa pada peringatan tahun lalu adalah "The Transition of Adulthood" yang diharapkan membawa kesadaran remaja dan orang dewasa terhadap autisme. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun