Sayangnya, pengobatan antivirus seperti Teco Virimat belum terbukti efektif, menunjukkan perlunya riset lebih lanjut dalam pengembangan perawatan Mpox.Â
Penetapan mpox sebagai Situasi Darurat Global oleh WHO menegaskan pentingnya mitigasi penyebaran penyakit ini, terutama di negara-negara dengan kekebalan masyarakat yang rendah akibat berhentinya program vaksinasi cacar. Hal ini sangat penting mengingat rendahnya kekebalan terhadap virus orthopoxvirus di beberapa negara yang dapat memperburuk situasi.
Laporan terkini menunjukkan bahwa jenis mpox Clade I yang lebih ganas telah muncul di luar Afrika, seperti di Swedia dan Indonesia. Jenis ini dikaitkan dengan tingkat kematian dan penularan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan kekhawatiran baru tentang potensi pandemi lagi.
Pakar Ilmu Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama berpandangan, situasi kesehatan akibat penyakit yang dinyatakan PHEIC belum tentu menjadi pandemi sekalipun penyakit itu mematikan akibat infeksi virus.
Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, wabah cacar monyet telah menyebar dengan sangat cepat dan menjadi kekhawatiran dunia. Menurutnya, penetapan darurat kesehatan global akan membantu percepatan pengembangan vaksin serta berbagai langkah guna membatasi penyebaran virus.
Dalam darurat kesehatan ini, edukasi kepada masyarakat menjadi tantangan tersendiri dengan banyaknya tipe masyarakat yang susah terkendali. Takut dan parno bukan hal baru asal jangan bersikap masa bodoh dengan berita yang heboh. Tetap waspada dan tetap berhati-hati di beberapa kondisi, agar sebaran informasi tidak memunculkan stigma baru lagi. Jangan sampai menjadi gelombang pandemi jika pemerintah dan masyarakat lalai mengantisipasi penyakit ini.
Bukankah masyarakat yang susah sendiri jika lockdown diberlakukan lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H