Mohon tunggu...
Kastrat BEMFIKES
Kastrat BEMFIKES Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kementrian Kajian dan Aksi Strategis BEM FIKES UB

Kementrian Kajian dan Aksi Strategis BEM FIKES UB memiliki salah satu program kerja Warta Kastrat yang bertujuan untuk memberikan informasi terkait isu-isu dan kajian terbaru yang berkembang di tengah lingkungan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Monkeypox: Murni Penyakit Infeksi atau Akankah Jadi Pandemi?

13 September 2024   20:01 Diperbarui: 13 September 2024   20:02 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mpox atau cacar monyet kini menjadi perhatian internasional setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan cacar monyet sebagai public health emergency of international concern (PHEIC) atau darurat kesehatan. PHEIC sendiri merupakan level kewaspadaan tertinggi di bidang kesehatan ditetapkan WHO, bahwa wabah penyakit tersebut dianggap memiliki ancaman signifikan terhadap kesehatan global. 

Dalam penetapan cacar monyet menjadi darurat kesehatan global ada suatu hal menarik. Akankah penyakit ini berpotensi menjadi pandemi lagi?

Melansir Kemenkes RI, Monkeypox atau cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan virus monkeypox. Pada asalnya, penyakit ini adalah penyakit zoonosis yang ditularkan dari hewan ke manusia. Namun dalam perkembangannya, penyakit ini juga dapat menyebar dari manusia ke manusia dan bisa dalam waktu yang cepat.

Gejala dan Tanda

1. Demam

2. Sakit kepala 

3. Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)

4. Nyeri punggung

5. Nyeri otot dan lemas

6. Ruam di wajah yang berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras

 Cara Penularan

1. Kontak langsung dengan lesi atau cairan tubuh individu yang terinfeksi, terutama saat berhubungan intim

2. Menyebar melalui percikan droplet saat interaksi tatap muka yang berkepanjangan

3. Menyebar melalui permukaan benda yang terkontaminasi

Dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus cacar monyet atau monkeypox, Kementerian Perhubungan Indonesia mensyaratkan kembali penggunaan aplikasi SatuSehat untuk pelaku perjalanan luar negeri. Langkah ini diambil setelah ada penetapan penyakit Mpox sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan.

Upaya pencegahan yang dapat diterapkan:

1. Cuci tangan dengan sabun

2. Menghindari kontak langsung dengan tikus dan primata

3. Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi atau material yang terkontaminasi

4. Menghindari kontak dengan hewan liar atau konsumsi daging yang diburu dari hewan liar (bush meat)

Pemerintah telah menyiapkan vaksin untuk meminimalkan gejala dan keparahan akibat infeksi Mpox untuk kelompok dengan risiko tinggi. Vaksin seperti JYNNEOS dan ACAM2000 telah diharapkan memberikan perlindungan terhadap Clade I, meskipun efektivitasnya masih terbatas. 

Sayangnya, pengobatan antivirus seperti Teco Virimat belum terbukti efektif, menunjukkan perlunya riset lebih lanjut dalam pengembangan perawatan Mpox. 

Penetapan mpox sebagai Situasi Darurat Global oleh WHO menegaskan pentingnya mitigasi penyebaran penyakit ini, terutama di negara-negara dengan kekebalan masyarakat yang rendah akibat berhentinya program vaksinasi cacar. Hal ini sangat penting mengingat rendahnya kekebalan terhadap virus orthopoxvirus di beberapa negara yang dapat memperburuk situasi.

Laporan terkini menunjukkan bahwa jenis mpox Clade I yang lebih ganas telah muncul di luar Afrika, seperti di Swedia dan Indonesia. Jenis ini dikaitkan dengan tingkat kematian dan penularan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan kekhawatiran baru tentang potensi pandemi lagi.

Pakar Ilmu Kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama berpandangan, situasi kesehatan akibat penyakit yang dinyatakan PHEIC belum tentu menjadi pandemi sekalipun penyakit itu mematikan akibat infeksi virus.

Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, wabah cacar monyet telah menyebar dengan sangat cepat dan menjadi kekhawatiran dunia. Menurutnya, penetapan darurat kesehatan global akan membantu percepatan pengembangan vaksin serta berbagai langkah guna membatasi penyebaran virus.

Dalam darurat kesehatan ini, edukasi kepada masyarakat menjadi tantangan tersendiri dengan banyaknya tipe masyarakat yang susah terkendali. Takut dan parno bukan hal baru asal jangan bersikap masa bodoh dengan berita yang heboh. Tetap waspada dan tetap berhati-hati di beberapa kondisi, agar sebaran informasi tidak memunculkan stigma baru lagi. Jangan sampai menjadi gelombang pandemi jika pemerintah dan masyarakat lalai mengantisipasi penyakit ini.

Bukankah masyarakat yang susah sendiri jika lockdown diberlakukan lagi?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun