Mohon tunggu...
Kasmir  Nema
Kasmir Nema Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Keberagaman adalah anugerah.

Merawat perbedaan adalah panggilan kemanusiaan setiap insan

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

The Eyes of Darkness: Sebuah Review (1)

14 April 2020   13:26 Diperbarui: 14 April 2020   13:38 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinapun secara konsisten menyakinkan pengacaranya bahwa apa yang dikatakan Danny di dalam mimpi benar adanya. Elliot kerap kali menantang Tina karena menilai bahwa 'mimpi-mimpi' tersebut tidak cukup kuat untuk dipercaya kesahihannya. Bahkan Elliot berpendapat bahwa semua itu  bisa saja produksi imajinasi dari Tina sendiri.

Cinta obsesif yang tak pernah surut, mendorongnya nekat berangkat ke suatu tempat yang berada nun jauh di sana, yang digadang-gadang sebagai lokasi penyanderaan Danny. Untuk sampai ke tempat unknown (belum diketahui) tersebut bukan perkara mudah. Mereka harus menyusuri padang hutan belantara. 

Dalam perjalanan, banyak tantangan yang dijumpai; mulai dari ketidakjelasan arah, keadaan jalan rusak, licin bersalju sampai pada ketiadaan makanan, termasuk godaan bercinta lagi seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.  Tina tidak mengenal kosa kata menyerah. Ia yakin seratus persen bahwa Danny akan selalu 'membantu' mereka dalam penjelajahan tersebut. Penulis menggambarkan mereka sebagai pengembara sejati.

Tempat yang dicari pun perlahan tersingkap, setelah melewati sebuah perjalanan yang melelahkan. Terpampang tulisan Military Research (Penelitian Militer-Laboratorium Senjata Kimia dan Biologi). Keduanya menyadari bahwa mereka sedang berada di suatu tempat yang 'tidak biasa'. Tantangan pun semakin sulit. 

"Bagaimana mungkin bisa memasuki ke dalam tempat tersebut tanpa identitas  diri"? Mustahil. Tetapi, tujuan mereka bukan untuk melihat tempat itu lalu pulang. Mereka harus bisa masuk dan menemukan Danny. Elliot menyadari bahwa mereka berada dalam situasi genting - antara hidup atau mati. 

Setelah melewati 'peperangan' melawan petugas keamanan di dalam laboratorium itu, mereka akhirnya menemukan Danny dan ia MASIH HIDUP. Ia ditemukan dalam kondisi yang mengenaskan. Tubuhnya terlihat kaku, kurus kerempeng dan wajahnya tampak lebih tua.  

Konsistensi Tina menuruti instruksi-instruksi telekinesis Danny didorong oleh otentisitas cintanya kepada dia. Baginya, apapun tantangan yang dijumpai, demi putranya, siap ia hadapi bahkan sampai harus menaruhkan nyawa. Inilah gambaran cinta yang otentik seorang Ibu terhadap anak. 

Bersambung...

www.amazon.com
www.amazon.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun