Mohon tunggu...
Kasmin haikal
Kasmin haikal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang ingin selalu belajar dan mengajar untuk kebaikan generasi bangsa Indonesia dengan karya dan berbagi kebaiakan. Disamping kegiatan rutinitas saya memiliki hobi di bidang lingkungan, berkebun, menikmati keindahan alam, berolahraga sederhana dan berpetualang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Apa dengan Diri Kita

19 April 2023   07:41 Diperbarui: 19 April 2023   07:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rabu, 19 April 2023

Ada Apa Dengan Diri Kita ?

Ada satu orang di antara kita, Mungkin tahajudnya 10 rakaat setiap malam. Duhanya 12 rakaat setiap pagi. Baca qurannya one day one juz /1 hari 1 juz. Malamnya one naik one juz/ satu malam satu juz. Satu keluarga di antara kita puasanya luar buiasa, senin kemis. Satu keluarga berpuasa senin kamus. Tak cukup puasa senin kamis dia puasa Nabi daud, sehari puasa sehari tidak. Tak cukup puasa nabi daud dia puasa puasa sunah lainya.

Istrinya nutup aurat dengan sempurna, Pakai niqob pakai cadar pakai purba pakai manset pakai kaos kaki. Suaminya 5 waktu ke mesjid tak tertinggal takbiratul ula. Anak-anaknya di pondok pesantren hafiz dan hafizah. Tiap pagi berinfaq. Tak pernah mengunjing orang. Quran terjaga.aurat terjaga.tahajud terjaga, 5 wakktu terjaga. duha terjaga, quran terjaga, puasa terjaga. Sempurna satu keluarga amalannya.

Tapi sudah 8 tahun dia tidak tenggok ayah ibunya, sudah bertahun-tahun dia tak nyapa ke 2 orang tuanya, sudah bertahun tahun dia tak berhubungan baik dengan ayah ibunya, sudah berminggu-minggu dia berkelahi dengan ayah ibunya, sudah berhari hari dia bermusuhan dengan ke 2 orang tuanya.

Maka anak seperti ini seluruh amal yang mereka kerjakan tertolak disisi Allah subhanahu wa ta,ala, tidak akan diterima allah.

Sebalinya kalau ada di antara kita hari ini yang pandai melayani ayah ibunya, ngak ada uang ayah ibu di kasih uang, tak ada rumah ayah ibunya dia buatkan rumah, Sakit ayah ibu dia bawa ke rumah sakit, dirawat ayah ibunya dia jaga kotoran ayah ibunya dia bersihkan pakai tanganya sendiri

Ada diantara kita hari ini yang membersihkan kotoran ayah ibunya lebih dia nikmati daripada makanan yang dia sukai. Begitu luar biasanya dia melayani ayah ibunya. tapi dia tinggalkan sholat. dia injak-injak perintah Allah. dia tinggalkan perintah Allah dengan mutlak. maka kebaikan 1 orang anak ini kepada ayah ibunya seluruhnya tidak diterima Allah subhanahu wa ta,ala.

Atau ini jangan-jangan inilah yang menjadi penyebab amal kita tidak diterima Allah, Atau ini jangan-jangan inilah yang menjadi penyebab amal kita tertolak di sisi Allah. Kita sholat juga, kita sujud juga , kita puasa juga, kita ngaji juga, kita dengarkan ceramah juga.

Maka oleh karena itu, Ayah ibu kita tinggal di kampung sana, terkadang ayah ibu kita tak sekolah. SD,SMP,SMA tak tamat. Orang tua kita sekolahkan kita Sd, SMP, SMA, S1, S2, S3 dengan harapan hidup kita lebih baik daripada keadaanya dia sekarang. Tetapi apa yang membuat kita jarang untuk menjegguk Orang tua.

Saya ingin sampaikan buat kita bersama ayah ibu kita tak tahu kita nih eselon 1 eselon 2, ayah ibu kita tak tahu pangkat pns kita 3a, 3b, 3c,3d, 4a, 4b, 4c, 4d. ayah ibu kita tak tahu kita ini mungkin public figure. ayah ibu kita tak tahu dan tak mau tahu. yang dia tahu kita ini anaknya.

Ayah ibu kita tak tahu kita punya sawit berapa. ayah ibu kita tak butuh mobil kita, dia tak butuh rumah kita tapi yang dia butuhkan kita. Apa yaang membuat kita jarang untuk menjengguk mereka.

Ada sebuah cerita saya membacanya meneteskan air mata kenapa? Karena ada seorang ibu sedang menelpon anaknya, Ibu menelpon anaknya : Assalamualaikum nak, Waalaikumsalam kata anaknya, kata ibunya nak: sudah satu bulan kau tak tenggok ibu , apa yang membuat engkau berhalangan, nak, apakah kau sibuk dengan pekerjaanmu ?

minggu kedua ibunya berkomunikasi lagi lewat telepon, Assalamualaikum nak, Waalaikumsalam kata anaknya. Kata ibunya nak ibu dapat kabar apa engkau baru beli mobil baru, apa betul nak? kata anaknya betul bu, Kata ibunya alhamdulillah nak ibu bangga kau pandai menyenangkan hati anak istrimu.

minggu yang ketiga ibunya telepon lagi, Assalamualaikum nak, Kata anaknya waalaikumsalam. kata ibunya nak ibu dapat kabar engkau baru beli rumah baru. Apa betul nak. Kata anaknya betul bu. Kata ibunya ibu senang engkau bertanggung jawab terhadap anak istrimu.

Ibunya minggu ke 4 telepon lagi, Assalamualaikum nak, Waalaikum salam, kata anaknya, Nak tadi ibu pergi kepasar ibu jumpa temanmu di pasar, kata temanmu di pasar temanmu bercerita tentang kamu kata temanmu tadi kamu baru beli anak anjing seharga 40 Juta dari negeri belanda, apa betul nak? Kata anaknya betul. kata ibunya , nak dengarkan pesan ibu untuk terakhir kalinya.

Apa pesan ibunya? Wahai anakku engkau pelihara 1 ekor anjing kau siapkan harga anjing 40 juta, kau siapkan rumah untuk anjingmu di depan rumahmu, kau jaaga anjingmu pagi siang dan sore, kau mandikan anjingmu pagi siang dan sore, kau kasih makan anjingmu pagi siang dan sore, demi Allah nak dengarkan pesan ibumu untuk terakhir kalinya, Apa kata ibunya : Demi allah nak, demi allah nak, kalau seandainya Allah menciptakan ibu, kalau seandainya allah menciptakan ibu untuk yang kedua kali di muka bumi ini nak. Demi allah ibu tak ingin terlahir sebagai manusia ibu ingin lahir sebagai seekor anjing biar berada di depan rumahmu dan melihat wajahmu setiap hari.

Ibu kita tak butuh harta kita, dia tak butuh uang kita, dia butuh kita. Apa yang membuat kita jarang menjengguk mereka ? Pantas hidup kita tidak berkah, pantas rumah tangga kita tidak sakinah., karena hubungan dengan ayah ibu kita rusak selama ini.

Masih ada kesempatan masih yang jauh telepon yang dekat kunjungi mereka. Demi Allah kita butuh keberkahan doa mereka. Yang sudah meninggal ziarahi kuburnya dan doakan mereka.

Menurut imam ASafi,i : manusia zolim, manusia bodoh kalian tak tahu apabila ayah ibu kalian mengangkat tangan di malam hari, Dia berdoa kepada Allah untuk anaknya. Doanya cuman sekali , malamnya cuma sekali hanya sekali saja doanya.

Apa kata imam Safi,i sekali doa ayah ibu kalian sudah cukup bagi Allah untuk menjadikan kalian anaknya berkah dunia akhirat.

hari ini berapa kali doa ayah ibu kita, tapi tidak ada keberkahan buat anak mereka? kenapa ? hati mereka tersakiti. maka pulang pak, bu cari emak, bapak kita.

Kita punya rumah hari ini, Kita punya harta punya uang punya pekerjaan, punya kekayaan, punya sawit. Kita jadi orang hari ini, jadi pegawai bukan karena sarjana kita, Kita jadi orang hari ini bukan karena otak kita . Kita jadi orang hari ini bukan karena kepintaran kita. Kita jadi orang hari ini jangan-jangan karena keberkahan doa ayah dan ibu kita yang tak pandai tulis baca di kampung sana.

Demi Allah kita butuh keberkahan doa orang tua kita. Apa guna di kehidupan dunia, sementara Allah tidak ridho dengan kehidupan kita, pantas amal kita tertolak di sisi Allah.

Maka pulang cari ibu dan bapak yang masih hidup, duduk bersama mereka, kalau seandainya kita tak bisa membahagiakan mereka jangan pernah menyusahkan mereka. Kalau seandainya kita tak bisa membuat mereka tertawa, jangan pernah membuat mereka menangis.

Demi Allah kita hanya punya satu ayah kandung, kita hanya punya satu ibu kandung. Tidak akan ada ayah kandung ke 2 , tidak akan ada ibu kandung yang ke 2. Harta kita cuma satu, Ayah kita cuma satu, ibu kita cuma satu. Tidak akan ada ayah kandung ke 2 , tidak akan ada ibu kandung yang ke 2. Pangkat jabatan bisa di cari, harta bisa diraih, kesempatan membahagiakan ayah dan ibu hanya sekali di kehidupan di dunia ini, maka pulanglah ketika orang tua memanggil, tinggalkan istri, tinggalkan pekerjaan, tinggalkan semua proyek kita. Demi Allah datangi mereka

Kata Nabi : sesaat duduk bersama ayah ibu akan mendatangkan keberkahan, kenapa kalian tidak duduk bersama mereka. Jangan-jangan inilah yang menjadi penyebab amaal amalan kita tidak diterima oleh Allah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun