Mohon tunggu...
Kasmin haikal
Kasmin haikal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru yang ingin selalu belajar dan mengajar untuk kebaikan generasi bangsa Indonesia dengan karya dan berbagi kebaiakan. Disamping kegiatan rutinitas saya memiliki hobi di bidang lingkungan, berkebun, menikmati keindahan alam, berolahraga sederhana dan berpetualang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Apa dengan Diri Kita

19 April 2023   07:41 Diperbarui: 19 April 2023   07:47 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ayah ibu kita tak tahu kita punya sawit berapa. ayah ibu kita tak butuh mobil kita, dia tak butuh rumah kita tapi yang dia butuhkan kita. Apa yaang membuat kita jarang untuk menjengguk mereka.

Ada sebuah cerita saya membacanya meneteskan air mata kenapa? Karena ada seorang ibu sedang menelpon anaknya, Ibu menelpon anaknya : Assalamualaikum nak, Waalaikumsalam kata anaknya, kata ibunya nak: sudah satu bulan kau tak tenggok ibu , apa yang membuat engkau berhalangan, nak, apakah kau sibuk dengan pekerjaanmu ?

minggu kedua ibunya berkomunikasi lagi lewat telepon, Assalamualaikum nak, Waalaikumsalam kata anaknya. Kata ibunya nak ibu dapat kabar apa engkau baru beli mobil baru, apa betul nak? kata anaknya betul bu, Kata ibunya alhamdulillah nak ibu bangga kau pandai menyenangkan hati anak istrimu.

minggu yang ketiga ibunya telepon lagi, Assalamualaikum nak, Kata anaknya waalaikumsalam. kata ibunya nak ibu dapat kabar engkau baru beli rumah baru. Apa betul nak. Kata anaknya betul bu. Kata ibunya ibu senang engkau bertanggung jawab terhadap anak istrimu.

Ibunya minggu ke 4 telepon lagi, Assalamualaikum nak, Waalaikum salam, kata anaknya, Nak tadi ibu pergi kepasar ibu jumpa temanmu di pasar, kata temanmu di pasar temanmu bercerita tentang kamu kata temanmu tadi kamu baru beli anak anjing seharga 40 Juta dari negeri belanda, apa betul nak? Kata anaknya betul. kata ibunya , nak dengarkan pesan ibu untuk terakhir kalinya.

Apa pesan ibunya? Wahai anakku engkau pelihara 1 ekor anjing kau siapkan harga anjing 40 juta, kau siapkan rumah untuk anjingmu di depan rumahmu, kau jaaga anjingmu pagi siang dan sore, kau mandikan anjingmu pagi siang dan sore, kau kasih makan anjingmu pagi siang dan sore, demi Allah nak dengarkan pesan ibumu untuk terakhir kalinya, Apa kata ibunya : Demi allah nak, demi allah nak, kalau seandainya Allah menciptakan ibu, kalau seandainya allah menciptakan ibu untuk yang kedua kali di muka bumi ini nak. Demi allah ibu tak ingin terlahir sebagai manusia ibu ingin lahir sebagai seekor anjing biar berada di depan rumahmu dan melihat wajahmu setiap hari.

Ibu kita tak butuh harta kita, dia tak butuh uang kita, dia butuh kita. Apa yang membuat kita jarang menjengguk mereka ? Pantas hidup kita tidak berkah, pantas rumah tangga kita tidak sakinah., karena hubungan dengan ayah ibu kita rusak selama ini.

Masih ada kesempatan masih yang jauh telepon yang dekat kunjungi mereka. Demi Allah kita butuh keberkahan doa mereka. Yang sudah meninggal ziarahi kuburnya dan doakan mereka.

Menurut imam ASafi,i : manusia zolim, manusia bodoh kalian tak tahu apabila ayah ibu kalian mengangkat tangan di malam hari, Dia berdoa kepada Allah untuk anaknya. Doanya cuman sekali , malamnya cuma sekali hanya sekali saja doanya.

Apa kata imam Safi,i sekali doa ayah ibu kalian sudah cukup bagi Allah untuk menjadikan kalian anaknya berkah dunia akhirat.

hari ini berapa kali doa ayah ibu kita, tapi tidak ada keberkahan buat anak mereka? kenapa ? hati mereka tersakiti. maka pulang pak, bu cari emak, bapak kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun