Mengapa Liburan Begitu Berarti? Ini 7 Alasan Utamanya
Oleh: Siti Hajar
Liburan selalu ditunggu oleh setiap orang. Saat mendengar kata itu pasti senyum langsung merekah, membayangkan tempat yang indah. Kegiatan yang santai jauh dari rutinitas yang membosankan. Tahukah kamu bahwa liburan itu punya makna lebih dari sekadar jalan-jalan dan foto-foto di spot Instagramable yang layak untuk dipamer dan disimpan di media sosial?
Yuk, kita bahas alasan-alasan utama kenapa liburan itu sangat berarti. Siapa tahu, ini bisa jadi alasan tambahan untuk mengajukan cuti agar bisa liburan bersama keluarga dan teman dekat kamu.
1. Menghilangkan Stres (Bukan Hanya dari Bos, Tetapi Juga dari Wi-Fi)Â
Rutinitas sehari-hari itu seperti treadmill: bikin lelah tapi nggak ke mana-mana. Liburan memberi kita kesempatan untuk keluar dari lingkaran itu. Menikmati pemandangan alam indah, mendengar suara ombak, atau sekadar tidur lebih lama tanpa bunyi alarm bisa mengurangi stres. Bonusnya, kalau kamu liburan di tempat tanpa sinyal, otomatis bebas dari chat grup yang kadang bikin pusing. Liburan itu dapat berarti kamu lari dari rutinitas yang membosankan. Istirahat sejenak dengan harapan saat kembali nanti bisa segar dan bersemangat mengerjakan kembali aktivitas harian kamu.
2. Menghabiskan Waktu Bersama Orang Tersayang (Alias "Reuni Kecil-kecilan")
Liburan adalah waktu yang tepat untuk bonding bersama keluarga atau teman. Ketika semua sibuk selfie di depan landmark terkenal, ada saat-saat kecil seperti berebut makanan atau tersesat bersama yang justru menciptakan kenangan tak terlupakan. Dan kalau kamu liburan dengan keluarga besar, pasti ada drama kecil. Tapi hei, drama itu justru bikin cerita tambah seru, kan? Pernah dong, bagi kalian yang sudah sangat lama tidak berkumpul bersama keluarga besar karena jarak mungkin. Nah saat liburan ini waktunya kumpul bersama semacam reunion asik, sembari mengenang masa kecil yang indah dulu. Sambil bercerita dan juga merajut harapan dengan para junior yang ada di keluarga kalian. Pasti seru banget ini,
3. Belajar Hal Baru (Termasuk Cara Menawar di Pasar Lokal)Â
Setiap tempat punya cerita, budaya, dan kebiasaan unik yang bisa kita pelajari. Mungkin kamu akhirnya tahu cara membuat kerajinan tangan tradisional, atau menemukan fakta bahwa "harga turis" di pasar bisa turun drastis kalau kamu pura-pura pergi dan berharap penjual memanggil lagi. Pengetahuan itu tidak hanya memperkaya pikiran, tapi juga bisa jadi bahan cerita saat ngumpul. Atau misalnya saat kalian memaksa membawa oleh-oleh berupa baju kaos dengan tulisan I Love bla bla. Eh, tahunya sampai di rumah saat diserahkan ke orang yang kita ingat saat kita berlibut, eh tahunya kekecilan. Seru enggak tuh, atau malah kesal sendiri. Beruntung kalau ada anggota keluarga yang bisa dialihkan ke yang ukuran lebih cocok. Niat belinya untuk si ini, malah jadi untuk yang lain.
4. Mengeksplorasi Minat atau Hobi (Dan Kadang-Kadang, Menemukan yang Baru)
Liburan memberi kesempatan untuk mencoba hal-hal yang selama ini hanya ada di bucket list. Mulai dari snorkeling di laut biru, memotret matahari terbit, hingga berburu kuliner aneh seperti durian goreng. Kalau ternyata kamu suka, selamat, kamu baru saja menemukan hobi baru. Kalau tidak? Ya sudah, anggap saja pengalaman unik. Jalan-jalan keliling danau misalnya. Asik lo, tapi kalau kamu sempat jadi korban kecebur ke laut karena kurang hati-hati pas naik perahu membuat HP-mu terendam, Wassalam. Kamu pasti merasa paling sial hari itu. Maka itu tetap hati-hati. Gunakan kantong anti air untuk tempat menyimpan HP-mu saat naik perahu atau permainan air lainnya.
5. Mencari Inspirasi (Bukan Cuma untuk Caption Instagram)
Ada yang bilang, "Inspirasi datang dari tempat yang tidak terduga." Banyak penulis, seniman, atau bahkan pebisnis menemukan ide-ide hebat saat liburan. Bisa jadi, pemandangan indah atau pengalaman baru memantik ide brilian yang sebelumnya tidak terpikirkan. Jadi, kalau bosmu tanya kenapa perlu liburan, jawab saja, "Untuk brainstorming, Pak." He he ... ini tentu akan membuat bos kamu penasaran, kira-kira nanti kamu akan bawa cerita liburmu seperti apa. Â
6. Memanjakan Lidah (Atau Menantangnya)
 Selain tempat yang indah, makanan adalah daya tarik utama liburan. Tapi hati-hati, liburan juga sering jadi momen uji keberanian perut. Berani mencoba makanan lokal yang "unik" bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan. Misalnya makan lobster yang kulitnya keras, terus salah satu gigimu tanggal. Lucu enggak tuh, Eh bukan lucu namanya. Namun, kejadian ini bikin kamu trauma untuk makan lobster pada liburan berikutnya. Hari-hati bagi kalian yang perutnya bermasalah. Pedas sedikit mencret, asin sedikit tensi langsung naik, manis sedikit diabetes. Jika keadaan seperti ini, kamu tetap bisa liburan, tetapi tetap harus jaga-jaga, agar liburanmu tidak berakhir di rumah sakit.
7. Membuat Hidup Lebih Seimbang (Karena Hidup Itu Tidak Cuma Soal Kerja)
Keseimbangan hidup bukan mitos. Liburan mengingatkan kita bahwa hidup tidak melulu soal pekerjaan atau urusan serius. Tertawa, bermain, dan bersantai adalah bagian penting dari hidup yang sering terlupakan. Setelah liburan, biasanya kita kembali dengan semangat baru dan pikiran yang lebih jernih.
Semoga kalian happy dengan liburan yang kalian rencanakan. Liburan itu bukan hanya tentang bersenang-senang. Ini adalah waktu untuk memperbaiki diri, mempererat hubungan, dan mengumpulkan cerita baru. Dan yang paling penting, liburan memberi kita alasan untuk bangun pagi dengan senyum lebar, meskipun tabungan terkuras banyak.
Alasan cuti itu banyak, tapi kesempatan liburan tidak selalu datang dua kali. Have nice holiday.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H