"Anak-anakku sudah tiga hari tidak makan, karena tidak ada uang yang kami punya. Tidak ada pilihan lagi bagi kami, beruntungnya tadi pagi aku menemukan seekor bangkai kambing. Kemudian bangkai itu kubuatkan untuk makanan anak-anakku. Masakan dari bangkai inilah yang aromanya sampai ke rumah Tuan."
Mendengar itu hati Muaffaq terenyuh. Dia lantas segera pulang ke rumah dan mengabarkan keadaan itu kepada istrinya. Muaafaq kemudian berembuk dengan istrinya. Mereka kemudian memutuskan uang yang seharusnya untuk naik haji sebesar 350 dirham disedekahkan untuk keluarga ibu dan anak-anak yatim yang diasuhnya. Mereka meminta untuk membelanjakan uang tersebut untuk kebutuhan mereka sehari hari dan mencari pekerjaan.
Muaffaq memutuskan untuk menabung kembali untuk naik haji sampai waktu yang belum bisa dipastikan.
Scene berpindah ke seorang ulama besar yang baru saja menyelesaikan rukun haji di Mekkah. Beliau adalah Abu Abdurrahman Abdullah bin Al Mubarak Al-Hanzhali atau dikenal dengan Abdullah Mubarak (wafat 181 H) seorang ulama besar, ahli fiqih, dan ahli hadis.Â
Setelah melaksanakan ibadahnya Abdullah bin Mubarak tertidur. Dalam tidurnya beliau bermimpi mendengar percakapan dua orang malaikat. Dari percakapan tersebut tersebutlah bahwa yang melaksanakan haji tahun itu adalah 700 ribu orang, tetapi dalam riwayat yang lain disebutkan ada 600 ribu orang. Salah satu malaikat menanyakan berapa orang yang ibadahnya diterima Allah. Malaikat yang satunya menjawab bahwa tidak ada satupun hajinya yang diterima.
Mendengar hal itu Abdullah syok, beliau menangis dalam tidurnya. Coba bayangkan berapa banyak orang yang datang dari seluruh penjuru dunia, menghabiskan banyak tenaga dan biaya. Mendaki gunung, lewati lembah, arungi samudera, tetapi siapa sangka tidak ada satupun ibadahnya yang diterima. Kemudian Abdullah bin Mubarak kembali mendengar lanjutan percakapan dua malaikat tadi.
"Namun, ada satu orang yang meskipun tidak naik haji tetapi ibadah hajinya diterima dan Allah mengampuni dosa-dosanya. Oleh sebab amalannya itu seluruh jemaah haji tahun Allah terima amal ibadahnya."
"Siapakah orang tersebut?" tanya malaikat lain dengan sangat penasaran.
"Orang tersebut adalah Sa'id bin Muaffaq tukang sol sepatu di Damaskus-Suriah."
Sepulang dari melaksanakan ibadah hajinya Syaih Abdullah bin Mubarak, mencari sosok tukang sol sepatu di kota Damaskus. Â Setelah bertanya kepada semua tukang Sol sepatu, akhirnya Abdullah bin Mubarak bertemu dengan Muaffaq yang berpakaian lusuh yang sedang bekerja di tepi kota.Â
Mengetahui yang mencarinya adalah seorang ulama besar, Muaffaq terharu sekaligus gembira. Lantas ia menanyakan maksud dan tujuan mencarinya.Â