Pengorganisasian sebagai fungsi adminiatrsi pendidikan menjadi tugas utama bagi para pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah,terutama dalam kegiatan sehari-hari di sekolah terdapat berbagai macam pekerjaan yang memerlukan kecakapan dan ketrampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda.
Kemudian yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah pembagian tugas,wewenang dan tanggung jawab ,hendaknya disesuaikan dengan pengalaman,bakat,minat,pengetahuan dan kepribadian masing-masing orang-orang yang diperlukan dalam menjalankan tugas.
Fungsi Organisasi dapat diartikan bermacam-macam yaitu;
a. Sebagai pemberi struktur terutama dalam penyusunan /penempatan personal,pekerjaan-pekerjaan materilan dan pikiran-pikiran di dalam struktur.
b. Sebagai menetapkan hubungan antara orang --orang,kewajiban-kewajiban,hak-hak dan tanggung jawab masing-masing anggota disusun menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju pada tercapainya tujuan .
c. Sebagai alat untukmempersatukan usaha-usaha untuk menyelesaikan pekerjaan. Â
3. Â Pemberi Motivasi
Lembaga tersebut sebaiknya memberikan sarana dan prasana agar siswa dapat menjadi nyaman dalam belajar.
4. Â Pemberi inovasi
Lembaga tersebut sebaiknya memunculkan ide-ide dan hal-hal yang baru agar siswa tidak merasa bosan ketika melaksanakan proses belajar mengajar dan dapat berfikir lebih jernih.
5. Â Mengawasi
Mengawasi merupakan kegiatan memerhatikan dan mencari solusi apabila terdapat hal-hal yang kurang sesuai dengan tujuan belajar mengajar.
Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan Leading dengan perluasan peran motivating  dan  facilitating. Pemakaian istilah motivating dan fasilitating lebih filosofis dibandingkan istilah directing. Motivating mengandung mana membangun kepercayaan diri agar seluruh potensi dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai bagian  dari pelaksanaan manajerial. Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai "quality Assurances" dengan tugas supervisi sebagai upaya pembinaan terhadap staf untuk memperbaiki dan menigkatkan kualitas pendidikan.[5]
Sedangkan menurut Dr. Uhar Suharsaputra, M.pd. dalam bukunya Administrasi pendidikan yang diterbitkan  tahun 2013 menyebutkan bahwa fungsi manajemen pendidikan sering menerapkan model siklus dari Deming yang isinya: plan (merencanakan), do (melaksanakan), check (perbaikan), act (penindaklanjutan). Implikasinya adalah dalam manajemen pendidikan diperlukan upaya untuk melakukan perbaikan terus-menerus, dan upaya ini merupakan prinsip dasar dari manajemen atau administrasi mutu termasuk manajemen mutu pendidikan yang telah menjadi paradigma penting dalam membangun pendidikan belakangan ini.
Meskipun demikian fungsi-fungsi manajemen atau administrasi yang disamapaikan oleh para pakar tetap dapat bermanfaat dalam upaya mengelola pendidikan, sesuai dengan konteks organisasi serta kultur organisasi yang ada, karena secara esensial fungsi-fungsi yang dikemukakan para pakar lebih bersifat saling melengkapi.[6]
Baca juga: Prodi Administrasi Pendidikan Unpak Gelar Webinar "Manajemen Pendidikan Efektif di Era New Normal"
BAB III
PENUTUP
A. Â Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prinsip dari Administrasi pendidikan ada lima yaitu prinsip efisiensi, prinsip pengelolaan, prinsip pengutamaan tugas pengelolaan, prinsip kepemimpinan yang efektif dan prinsip kerja sama. Sedangkan tujuan dari administrasi pendidikan yaitu efektifitas produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri, dan kepuasan bekerja. Maka dari itu administrasi pendidikan mempunyai beberapa fungsi penting yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberi motivasi dan inovasi serta mengawasi proses belajar mengajar.