Mohon tunggu...
Kaseri
Kaseri Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Jombang

Saya adalah seorang yang ingin selalu berubah dan berkembang lebih baik. Di setiap kesempatan, saya selalu berupaya mengambil peran maksimal. Pengalaman Terindah, saat terpilih dan menjadi duta di ajang "Indonesian Youth Leadership Programme" di Washingthon DC, United State of America (USA)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Workshop IKM: Guru MAN 3 Jombang yang Luar Biasa

27 Februari 2023   01:47 Diperbarui: 27 Februari 2023   02:37 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WORKSHOP IKM: MEMBERSAMAI GURU MAN 3 JOMBANG YANG LUAR BIASA

JOMBANG --Suasana MAN 3 Jombang, Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, nampak berbeda hari ini. Ustadz dan ustadzah sebutan untuk bapak dan ibu guru di lingkungan pondok, hilir mudik menuju Aula Serbaguna. Pagi ini (Ahad 26/2/2023) ada agenda khusus untuk pengembangan kompetensi guru. Mereka akan mengikuti Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka. Khususnya guru yang mendapat tugas mengajar kelas X. Workshop dirancang IN dan ON. Kegiatan IN dilaksanakan selama 2 hari Ahad dan Senin tanggal 26-27 Februari 2023. Sementara kegiatan ON dilaksanakan setelah kegiatan IN, sebagai bentuk pendampingan dan penyelesaian dokumen-dokumen persiapan IKM di MAN 3 Jombang, Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras.

Pagi ini acara dibuka secara langsung oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Jombang, Taufiqurrohman, yang diwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah, Arif Hidayatullah. Dalam kesempatan tersebut, disampaikan tentang pentingnya para untuk terus mengikuti perubahan dalam dunia pendidikan. Terutama yang sedang digencarkan pemerintah, Kurikulum Merdeka.

"Sudah saatnya, MAN 3 Jombang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Di dukung guru-guru hebat, saya yakin MAN 3 Jombang mampu segera menerapkan Kurikulum Merdeka", tutur Arif Hidayatullah

dokpri-Sambutan Kemenag
dokpri-Sambutan Kemenag

"Workshop tidak hanya sekedar mengikuti kegiatan, lalu hilang tanpa kesan. Tetapi yang lebih penting adalah menindaklanjuti setelahnya. Dan mampu mengaplikasikan dalam pembelajaran", pungkas pria, yang sehari-harinya berkantor di jalan Pattimura Jombang.

Hadir pula di lokasi kegiatan, pengurus yayasan Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Kyai/Bu Nyai/gus/ning pengasuh pondok, Kepala Kemenag Jombang, Pengawas Kemenag Jombang Ketua Komite Madrasah beserta pengurus, pimpinan madrasah, serta seluruh tenaga pendidik kelas X.

Pada kesempatan tersebut Agus Azam Khoiruman Najib, selaku sekretaris umum Yayasan Bahrul Ulum menyampaikan, bahwa sudah saatnya MAN 3 melakukan perubahan yang luar biasa di dunia pendidikan. Jangan sampai salah kaprah. Sorogan yang selama ini menjadi model pembelajaran di pesantren diasukkan dalam materi.

"Sorogan, bukan materi tetapi sebuah model pembelajaran di pesantren. Dan itu merupakan cikal bakal dari kurikulum merdeka", tutur pria yang sering disebut Guas Azam.

dokpri-pembukaan workshop
dokpri-pembukaan workshop

Kepala MAN 3 Jombang , Sutrisno berharap ke depan madrasah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang sempat tertunda setahun yang lalu. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, harusnya kita sudah menerapkan Kurmer setahun yang lalu.  

"Harusnya kita sudah menerapkan Kurikulum Merdeka satu tahun lalu. Tetapi baru hari ini, kita bisa melaksanakan workshop IKM. Semoga kita bisa menerapakn Kurmer di tahun depan", tuturnya.

Sebagai narasumber kegiatan ini, hadir Kaseri dan Edy suyapto, dari SMA Negeri 1 Jombang. Bukan tanpa alasan menghadirkan mereka berdua. Mereka sudah sangat pengalaman dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, sebab SMA Negeri 1 Jombang sudah menjalankan kurikulum ini lebih awal. Apalagi tahun ini, SMAN 1 Jombang sudah mendaftarkan diri sebagai Sekolah Penggerak.

Di hari pertama, materi yang disampaikan meliputi kebijakan umum kurmer, sekilas Implementasi kurmer, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), Struktur Kurikulum, dan Capaian Pembelajaran (CP). Selaku narasumber, Kaseri merasa senang bisa berkontribusi di madrasah yang memiliki 62 rombel ini. Apalagi antusian dan semnangat para guru yang luar biasa, membuatnya lebih bergairah dalam menyampaikan materi.

"MAN 3 Jombang, yang berada di Pondok Pesantren sejatinya sudah menerapkan kurikulum merdeka sejak awal, meskipun secara resmi belum. Mengapa? Karena di pondok sudah menerapkan dan menggali 6 dimensi profil pelajar Pancasila", turur Kaseri.

"Dimensi Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sudah menjadi gudangnya di pondok, berkebhinekaan global di sini juga sudah terjadi, karena santri dari berbagai wilayah Indonesia. Dan 4 dimensi lain, juga sudah diterpkan di sini", tutur pria yang pernah menjabat Kepala SMA Darul Ulum 2 Jombang.

dokpri-Kaseri saat menyampaikan materi
dokpri-Kaseri saat menyampaikan materi

dokpri-kumpulan tugas
dokpri-kumpulan tugas

Workshop akan berlanjut di hari kedua, Senin (27/2/2023) dengan materi lanjutan, yabg tentunya akan semakin seru dan menarik. (ASE)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun