Kepala MAN 3 Jombang , Sutrisno berharap ke depan madrasah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang sempat tertunda setahun yang lalu. Dalam sambutannya, ia menyampaikan, harusnya kita sudah menerapkan Kurmer setahun yang lalu. Â
"Harusnya kita sudah menerapkan Kurikulum Merdeka satu tahun lalu. Tetapi baru hari ini, kita bisa melaksanakan workshop IKM. Semoga kita bisa menerapakn Kurmer di tahun depan", tuturnya.
Sebagai narasumber kegiatan ini, hadir Kaseri dan Edy suyapto, dari SMA Negeri 1 Jombang. Bukan tanpa alasan menghadirkan mereka berdua. Mereka sudah sangat pengalaman dalam pelaksanaan kurikulum merdeka, sebab SMA Negeri 1 Jombang sudah menjalankan kurikulum ini lebih awal. Apalagi tahun ini, SMAN 1 Jombang sudah mendaftarkan diri sebagai Sekolah Penggerak.
Di hari pertama, materi yang disampaikan meliputi kebijakan umum kurmer, sekilas Implementasi kurmer, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), Struktur Kurikulum, dan Capaian Pembelajaran (CP). Selaku narasumber, Kaseri merasa senang bisa berkontribusi di madrasah yang memiliki 62 rombel ini. Apalagi antusian dan semnangat para guru yang luar biasa, membuatnya lebih bergairah dalam menyampaikan materi.
"MAN 3 Jombang, yang berada di Pondok Pesantren sejatinya sudah menerapkan kurikulum merdeka sejak awal, meskipun secara resmi belum. Mengapa? Karena di pondok sudah menerapkan dan menggali 6 dimensi profil pelajar Pancasila", turur Kaseri.
"Dimensi Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia sudah menjadi gudangnya di pondok, berkebhinekaan global di sini juga sudah terjadi, karena santri dari berbagai wilayah Indonesia. Dan 4 dimensi lain, juga sudah diterpkan di sini", tutur pria yang pernah menjabat Kepala SMA Darul Ulum 2 Jombang.
Workshop akan berlanjut di hari kedua, Senin (27/2/2023) dengan materi lanjutan, yabg tentunya akan semakin seru dan menarik. (ASE)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H