Mohon tunggu...
Kaseri
Kaseri Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Jombang

Saya adalah seorang yang ingin selalu berubah dan berkembang lebih baik. Di setiap kesempatan, saya selalu berupaya mengambil peran maksimal. Pengalaman Terindah, saat terpilih dan menjadi duta di ajang "Indonesian Youth Leadership Programme" di Washingthon DC, United State of America (USA)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2.1.a.9. Koneksi Antar Materi Modul 2.1

24 Februari 2023   00:10 Diperbarui: 24 Februari 2023   06:36 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2.1.a.9 KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1

Pada Modul 2.1.a.9 yaitu Koneksi Antar Materi bertujuan CGP mampu membuat sintesa pemahaman dengan  mengkoneksikan semua materi yang telah dipelajari  sebelumnya untuk menjelaskan pemahamannya  tentang pembelajaran berdiferensiasi dan  bagaimana mengimplementasikannya

Definisi Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Pembelajaran ini berfokus pada kesiapan belajar murid, minat belajar murid serta profil belajar murid.

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid.

Karakteristik Pembelajaran Berdiferensiasi

1. Keputusan masuk akal yang dibuat focus pada:

  • lingkungan belajar yang "mengundang' murid untuk belajar
  • tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas
  • penilaian berkelanjutan.
  • merespon kebutuhan belajar murid
  • manajemen kelas yang efektif

2. Memetakan kebutuhan belajar murid, terkait 3 aspek yaitu Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid, dan Profil belajar murid

3. Terdapat tiga strategi diferensiasi yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk

4. Tercipta komunitas belajar diferensiasi yang


Contoh (Example) Pembelajaran Berdiferensiasi

Dalam pelajaran Matematika, Pak Kaseri ingin mengajarkan muridnya membuat proyek materi lingkaran berupa aplikasi tanggap bencana. Ia kemudian melakukan penilaian diagnostik. Hasilnya ditemukan ada tiga kelompok murid di kelasnya.

Kelompok A adalah murid yang telah memiliki keterampilan membuat aplikasi yang benar dan memiliki kemampuan yang mahir tentang materi lingkaran. Mereka juga cukup mandiri dan percaya diri dalam bekerja.

Kelompok B adalah murid yang telah memiliki keterampilan membuat aplikasi yang benar dan memiliki kemampuan yang terbatas tentang materi lingkaran.

Kelompok C adalah murid yang belum memiliki keterampilan membuat aplikasi yang benar dan memiliki kemampuan yang terbatas tentang materi lingkaran.

Berdasarkan kegiatan teserbut, Pak kaseri telah memetakan kebutuhan belajar berdasarkan kesiapan belajar.

Bukan Contoh (Non Example) Pembelajaran Berdiferensiasi

Pak Kaseri adalah guru matematika peminatan di kelas XI IPA yang jumlah siswa dalam kelas rata-rata 36 anak. Dalam di kelas XI IPA 1, Pak Kaseri ingin muridnya memahami materi lingkaran secaya menyeluruh. Hal yang dilakukan adalah memberikan drill soal-soal sejumlah 15 soal. Hasilnya ditemukan, diantara 36 murid terdapat tiga murid yang bekerja sangat cepat.

Khawatir tidak ada pekerjaan lagi dan justru mengganggu temain lainnya, pak Kaseri memberikan 10 soal tambahan pada ketiga murid tersebut. Jika murid lain mengerjakan hanya 15 soal, maka 3 anak tersebut mengerjakan 25 soal.

dokpri-Pembelajaran diferensiasi
dokpri-Pembelajaran diferensiasi

Bagaimana Pembelajaran berdiferensiai dapat dilakukan di kelas?

  • Menganalisis kebutuhan belajar dengan melakukan asessmen diagnostik (kognitif dan non kognitif) berdasarkan 3 aspek  (Kesiapan belajar, minat, profil belajar)
  • Menganalisis penerapan 3 strategi diferensiasi (konten, proses, produk)
  • Mengimplementasikan Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi dalam konteks pembelajaran di kelas
  • Menunjukan sikap kreatif, percaya diri, mau mencoba dan berani mengambil resiko dalam menerapkan berbagai ide strategi pembelajaranberdiferensiasi

Bagaimana Pembelajaran Berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan  belajar murid secara optimal?

1. Melakukan pemetaan 3 aspek kebutuhan murid

  • Kesiapan belajar (Readiness)

kapasitas untuk mempelajari materi  baru, tujuannya adalah untuk  memodifikasi tingkat kesulitan pada  bahan pembelajaran sehingga dapat  dipastikan setiap siswa terpenuhi  kebutuhan belajaranya.

  • Minat

Salah satu motivator penting  bagi siswa untuk dapat  terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

a). COCOK, Membantu murid menyadari bahwa ada kecocokan antara  sekolah dan kecintaan mereka  sendiri untuk belajar

b). JEMBATANI, Menggunakan keterampilan atau ide yang dikenal murid sebagai jembatan untuk  mempelajari ide atau keterampilan yang  kurang dikenal atau baru bagi mereka

c). KONEKSI, Mendemonstrasikan  keterhubungan antar semua  pembelajaran

d). MOTIVASI. Meningkatkan motivasi murid untuk belajar

  • Profil Belajar

Pendekatan yang disukai siswa untuk belajar yang dipengaruhi oleh gaya berfikir, kecerdasan, budaya, latar belakang, jenis kelamin.

a). Lingkungan belajar suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur, dsb.

b). Gaya belajar adalah bagaimana murid memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru

c). Pengaruh Budaya: santai -- terstruktur, pendiam -- ekspresif, personal -- impersonal

2. Menerapkan strategi diferensiasi yang tepat

  • Konten, Materi Pengetahuan, Ketrampilan dan konsep yang perlu dipelajari siswa berdasarkan kurikulum
  • Proses, Suatu proses yang harus  dilakukan oleh siswa untuk  memungkinkan mereka belatih  dan memahami isi materi
  • Produk, Strategi memodifikasi dengan  tagihan produk hasil belajar siswa  dalam penerapan dan  pengembangan apa yang telah  mereka pelajari

Bagaimana kita melihat kaitan antara  materi dalam modul ini dengan modul lain  di Program Pendidikan Guru Penggerak?

 

dokpri-Koneksi Materi
dokpri-Koneksi Materi

PEMBELAJARAN BERDIERENSIASI

Memenuhi kebutuhan belajar murid melalui pembelajaran berdiferensiasi yang dapat mengakomodir keberagaman siswa (kesiapan belajar, minat dan profil  belajar) sehingga dapat menujudkan  pembelajaran yang berpihak pada  murid.

FILOSOFI KI HADJAR DEWANTARA

Menuntun segala kodrat yang ada pada anak (kodrat  alam dan kodrat zaman), agar mereka dapat mencapai  keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik  sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Guru hanya dapat menuntun tumbuh atau hidunya  kodrat kekuatan kodrat yang ada pada anak, agar  dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup  dan tumbuhnya kekuatan kodrat pada anak.

NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Berpihak pada Murid (Nilai), dalam proses menuntun guru harus selalu berfikir dari pertanyaan "apa yang  siswa butuhkan?"

Mewujudkan Kepemimpinan pada murid, membantu murid dalam belajar, mampu memunculkan  motivasi murid untuk belajar juga mendidik karakter  murid di sekolah.

VISI GURU PENGGERAK

Dengan menggunakan pendekatan IA tahapan BAGJA yaitu:

  • Buat Pertanyaan terkait pemetaan kebutuhan  belajar siswa,
  • Ambil pelajaran apa yang sudah pernah dilakukan,  
  • Gali mimpi tentang kondisi ideal yang akan terjadi  dalam proses pembelajaran,
  • Jabarkan 3 strategi diferensiasi,
  • Atur eksekusi dengan melakukan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.

 

BUDAYA POSITIF

Dengan Pembelajaran Berdiferensiasi akan  membentuk Budaya positif dengan posisi  kontrol guru sebagai manajer, dimana  guru membantu membuat siswa merasa  dihargai dan memiliki keterikatan antara  dirinya dengan guru dan teman  dikelasnya sehingga siswa merasa dirinya  menjadi bagian dari kelas.

Presentasi: BUKA

Video: BUKA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun