Mohon tunggu...
Dr Kasan Mulyono, SS, MM
Dr Kasan Mulyono, SS, MM Mohon Tunggu... -

Mantan wartawan. Mantan humas. Sekarang menggeluti CSR. Doktor Ilmu Ekonomi. Penyuka rujak cingur dan plecing. Penggemar futsal dan badminton. Menulis dan membaca. Arek Jombang. Tinggal di Mataram. Kerja di Sumbawa. Karyawan PTNNT. Pendapat pribadi. Tidak mewakili PTNNT.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yang Untung (Buntung) Pilkada (Tidak) Langsung

9 September 2014   23:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:10 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

5) Jasa preman akan dapat job karena akan ada order-order untuk mengkondisikan agar anggota DPRD mendukung calon tertentu. Serem.

Secara ekonomi memang, pilkada tidak langsung jauh lebih murah biayanya. Namun ini adalah ranah politik, bukan pertimbangan ekonomi semata. Bukan sekadar perhitungan cost and benefit saja.

Namun, ini adalah politik yang berlaku adalah hukum-hukum politik. Seperti kata politisi Inggris, Lord Acton: kekuasaan cenderung korup, kekuasaan absolut korup secara absolut. Sekarang ini siapapun yang memenangkan perdebatan dan akhirnya keputusan politik tentang pilihan pilkada langsung atau tidak langsung, semoga tidak korup, semoga tetap memikirkan nasib bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. Kita hanya bisa berharap dan ikhlas. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun