Mohon tunggu...
kasangawangsa
kasangawangsa Mohon Tunggu... Nahkoda - toko bahan bangunan

terima permak Lepis ,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Distorsi Indah Bising

14 Agustus 2019   08:47 Diperbarui: 14 Agustus 2019   08:56 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu sloki kopi menghibur hati, meskipun belum mandi aku tetap bersikeras melajutkan perjalanan , menyusul Kera sakti ke tenggara.

Bersama awan kinton aku menyaksikan hiruk pikuk manusia dari 876000,8fm MDPL / ASML (Above man sea level).

Mreka tertipu siluman ular putih dan siluman ular kasur.. 

kebanyakan  tertipu siluman ular kasur .

konon katanya mustika siluman ular kasur dapat mengakselerasi mimpi indah.

Kekasih Hati 

Maaf aku khilaf

ternyata bukan hanya siluman ular kasur 

namun siluman musang berbulu kacil

ikut andil menggoda manusia pemburu harta karun.

Duhai karun 

mengapa engkau membuat pusing umat manusia

semoga engkau selalu tersebagaikan

tertiup ombak tersapu angin

dan begitulah...

Duhai musang

ee mu diburu oleh para petani

dihidangkan berista di coffe table

dimana letak kesetimbangan alam

dan hukum kekesalan energi

Duhai kucing anggora dan persia

mengapa ee mu 

tidak diburu oleh para petani

sebuah pertanda.

Duhai barista

kupesan espresso tanpa gelas

kau suguhkan dengan gelas

sebuah pertanda

dunia ini semakin rock and roll.

Sempat terpikir untuk menggila

hendak kemana dan membawa apa

tapi nanti dulu

lantun indah kalam membisik untuk tetap

berharmoni bersama kegilaan

mengeja keindahan hening

pacu harmoni detik dalam keagungan

betapa Sang Maha Kuasa

Dalam distorsi indah bising

mengejewantahkan berjuta stimulus

untuk tetap di alur frekuensi

kesetimbangan.

-14.08.19-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun