Satu sloki kopi menghibur hati, meskipun belum mandi aku tetap bersikeras melajutkan perjalanan , menyusul Kera sakti ke tenggara.
Bersama awan kinton aku menyaksikan hiruk pikuk manusia dari 876000,8fm MDPL / ASML (Above man sea level).
Mreka tertipu siluman ular putih dan siluman ular kasur..Â
kebanyakan  tertipu siluman ular kasur .
konon katanya mustika siluman ular kasur dapat mengakselerasi mimpi indah.
Kekasih HatiÂ
Maaf aku khilaf
ternyata bukan hanya siluman ular kasurÂ
namun siluman musang berbulu kacil
ikut andil menggoda manusia pemburu harta karun.
Duhai karunÂ
mengapa engkau membuat pusing umat manusia
semoga engkau selalu tersebagaikan
tertiup ombak tersapu angin
dan begitulah...
Duhai musang
ee mu diburu oleh para petani
dihidangkan berista di coffe table
dimana letak kesetimbangan alam
dan hukum kekesalan energi
Duhai kucing anggora dan persia
mengapa ee muÂ
tidak diburu oleh para petani
sebuah pertanda.
Duhai barista
kupesan espresso tanpa gelas
kau suguhkan dengan gelas
sebuah pertanda
dunia ini semakin rock and roll.
Sempat terpikir untuk menggila
hendak kemana dan membawa apa
tapi nanti dulu
lantun indah kalam membisik untuk tetap
berharmoni bersama kegilaan
mengeja keindahan hening
pacu harmoni detik dalam keagungan
betapa Sang Maha Kuasa
Dalam distorsi indah bising
mengejewantahkan berjuta stimulus
untuk tetap di alur frekuensi
kesetimbangan.
-14.08.19-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H