[caption caption="Mobil listrik Malem Diwa karya anak bangsa"]
Potensi energi
Sebagai negara maritim terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi energi bahari yang begitu besar. Potensi total sumberdaya energi laut nasional sangat melimpah yaitu mencapai 4.676.683MW. Hasil fantastis tersebut dihasilkan dari perhitungan dan kajian teoritis para ahli energi kelautan Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, wajar kiranya jika Indonesia menyimpan cadangan energi kelautan yang begitu besar. potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi ke dalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy) dan energi panas laut (ocean thermal energy).
Namun, berdasarkan data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelautan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi teknis energi laut yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi sekarang dan memungkinkan untuk dikembangkan hanya sekitar 216.609 MW. Di antara potensi sedemikian besar tersebut, industri energi laut yang paling siap adalah industri berbasis teknologi gelombang dan teknologi arus pasang surut, dengan potensi praktis sebesar 60.985 MW.
Untuk energi gelombang, bagian selatan Jawa dan bagian barat Sumatera merupakan tempat potensi gelombang cukup besar untuk dikembangkan. Pasalnya, daerah-daerah itu langsung menghadap ke laut lepas, yaitu Samudera Hindia sehingga energi gelombang yang bisa ditangkap juga besar.  Energi dari elevasi pasang surut potensial dikembangkan di Malaka dan Digul. Untuk pembangkit dari potensi suhu atau lebih dikenal sebagai Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), Indonesia berpotensi di daerah perairan Bali, Sulawesi hingga perairan Papua. Hal ini terjadi karena Indonesia bagian barat memiliki lautan yang dangkal sehingga perbedaan suhunya tidak cukup signifikan, berbeda dengan perairan di daerah timur Indonesia yang kedalamannya cukup besar. Sementara potensi angin pesisir tersebar di daerah selatan Jawa dan Nusa Tenggara Barat. (Kartika Restu)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H