Mohon tunggu...
Kartika Restu
Kartika Restu Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Catatan Harian Sang Pejalan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Energi Bahari untuk Negeri

25 Desember 2015   14:46 Diperbarui: 25 Desember 2015   15:00 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Hari Nusantara 2015 di Lampulo, Aceh"][/caption]

“Kalau dulu kita diajarkan bahwa Sumatera dan Jawa dipisahkan oleh Selat Sunda, Kalimantan dan Sulawesi oleh Selat Makassar. Dewasa tentu ini kita harus menyatakan Jawa dan Sumatera disatukan oleh Selat Sunda, Jawa dan Kalimantan disatukan oleh Laut Jawa,” ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memberi sambutan Peringatan Hari Nusantara ke-15 di Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh. Minggu 13 Desember 2015.

Acara puncak Hari Nusantara 2015 itu dihadiri Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla yang didampingi oleh Ibu Mufidah Jusuf Kalla. Acara tahunan itu dihadiri pula Menteri ESDM Sudirman Said; Menteri Pariwisata Arief Yahya; Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti; Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Ferry Mursyidan Baldan; Menteri PPN/Bappenas Sofyan Djalil; Gubernur Aceh Zaini Abdullah; dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P. Selain itu perwakilan para pimpinan lembaga negara RI, pimpinan DPR RI, pimpinan dan anggota komisi VII DPR RI, perwakilan pimpinan dan anggota DPRD seluruh Indonesia, duta besar negara sahabat serta perwakilan lembaga dan organisasi internasional yang nampak mengikuti serangkaian kegiatan Hari Nusantara 2015.

Peringatan Hari Nusantara tahun ini mengusung tema “Kekayaan Energi dan Sumber Daya Mineral Untuk Pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim Guna Mewujudkan Kejayaan dan Kemakmuran Bangsa”. Peringatan Hari Nusantara merupakan agenda nasional yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah, terutama melalui sektor energi bahari. Perhelatan ini juga sebagai momentum penguat semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia. “Indonesia harus jadi Poros Maritim Dunia dengan memanfaatkan kekaayaan laut kita untuk kesejahteraan bangsa,” kata Wapres Jusuf Kalla.

Pameran Nusantara

Hari Nusantara juga menyajikan Expo Nusantara 2015 yang berlangsung pada tanggal 9—13 Desember 2015. Pertamina turut berpartisipasi dengan menghadirkan ruang pamer berisi informasi mengenai pemanfaatan aneka energi baru terbarukan laris dikunjungi pengunjung. Beragam poster mengenai program Pertamina di bidang energi baru terbarukan menjadi daya tarik bagi warga Aceh yang berkunjung ke pameran.

[caption caption="Stand Pertamina di Hari Nusantara 2015"]

[/caption]

[caption caption="Poster di stand Pertamina"]

[/caption]

[caption caption="Poster Pertamina di Hari Nusantara 2015"]

[/caption]

Selain stand Pertamina, Expo Nusantara juga diisi oleh stand dari kementerian, instansi daerah, dan badan penelitian. Para pengunjung juga bisa melihat prototype mobil listrik yang dipamerkan di stand Universitas Syiah Kuala Aceh. Mobil rancangan sembilan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unsyiah itu memenangkan Kontes Mobil Hemat Energi yang diselenggarakan Dinas Pendidikan. “Mobil ini menjadi juara keempat prototype listrik di Kontes Mobil Hemat Energi,” kata Reza Alfurqan, ketua tim mobil listrik.

Mobil yang diberi nama Malem Diwa itu merupakan pengembangan dari mobil listrik sebelumnya yang menggunakan solar cell. “Nama Malem Diwa diberikan oleh rektor Unsyiah, Prof. Syamsul Rizal. Itu nama salah satu tokoh Aceh,” ujar Reza. Mobil itu menggunakan prinsip aerodinamika sehingga moncongnya berbentuk melengkung. Material yang digunakan sangat ringan, yakni kerangka dari alumunium dan badan mobil dari serat karbon. “Bobotnya hanya 62 kg,” kata Reza. Dengan dimensi panjang 185 cm, lebar 80 cm, dan tinggi  85 cm mobil listrik ini bisa bertahan 172 km per kWh.

 [caption caption="Mobil listrik Malem Diwa karya anak bangsa"]

[/caption]

Potensi energi

Sebagai negara maritim terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi energi bahari yang begitu besar. Potensi total sumberdaya energi laut nasional sangat melimpah yaitu mencapai 4.676.683MW.  Hasil fantastis tersebut dihasilkan dari perhitungan dan kajian teoritis para ahli energi kelautan Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, wajar kiranya jika Indonesia menyimpan cadangan energi kelautan yang begitu besar. potensi energi samudra yang dapat menghasilkan listrik dapat dibagi ke dalam 3 jenis potensi energi yaitu energi pasang surut (tidal power), energi gelombang laut (wave energy) dan energi panas laut (ocean thermal energy).

Namun, berdasarkan data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Kelautan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi teknis energi laut yang dapat dimanfaatkan dengan menggunakan teknologi sekarang dan memungkinkan untuk dikembangkan hanya sekitar 216.609 MW. Di antara potensi sedemikian besar tersebut, industri energi laut yang paling siap adalah industri berbasis teknologi gelombang dan teknologi arus pasang surut, dengan potensi praktis sebesar 60.985 MW.

Untuk energi gelombang, bagian selatan Jawa dan bagian barat Sumatera merupakan tempat potensi gelombang cukup besar untuk dikembangkan. Pasalnya, daerah-daerah itu  langsung menghadap ke laut lepas, yaitu Samudera Hindia sehingga energi gelombang yang bisa ditangkap juga besar.  Energi dari elevasi pasang surut potensial dikembangkan di Malaka dan Digul. Untuk pembangkit dari potensi suhu atau lebih dikenal sebagai Ocean Thermal Energy Conversion (OTEC), Indonesia berpotensi di daerah perairan Bali, Sulawesi hingga perairan Papua. Hal ini terjadi karena Indonesia bagian barat memiliki lautan yang dangkal sehingga perbedaan suhunya tidak cukup signifikan, berbeda dengan perairan di daerah timur Indonesia yang kedalamannya cukup besar. Sementara potensi angin pesisir tersebar di daerah selatan Jawa dan Nusa Tenggara Barat. (Kartika Restu)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun