"Hah?" kaget Dian.
"Kita itu Dian dan Damar, artinya sama dengan Obor, Penerang," tutur Damar dengan sangat jenakanya.
"Memangnya Damar juga artinya penerang?" Tanya Dian antusias.
"Iya, dan tepat malam tujuh belas Agustus ini, aku ingin mengajakmu merayakan ulang tahun Indonesia."
"Merayakan ulang tahun dengan sepi, di tengah hutan? Itu bukan merayakan namanya. Merayakan itu... pesta, panggung, ramai, dan senang-senang," cibir Dian.
"Adakalanya, peringatan hari ulang tahun itu tidak mesti dirayakan dengan kesenangan belaka, Nak," timbrung Nini yang masuk membawa ikan bakar.
"Wah,ikannya sudah matang,pasti enak," sambut Dian ceria.
Sembari menikmati hidangan, Nini melanjutkan tuturnya, "Damar, kamu sangat cerdas sekali. terimakasih sudah mengajak kami ke sini, ide bagus Nak," ungkap Nini sambil mengelus kepala Damar.
"Kita sebagai generasi penerus bangsa, harus bisa jadi penerang untuk bangsa ini, seperti Damar, Dian, dan Obor, ya Ni," kata Damar antusias.
"Betul sekali Nak," jawab Nini.
"Jadi sekarang kita berdoa untuk negeri ini, supaya Indonesia menjadi Negara yang maju dan makmur," ajak Damar.