Mohon tunggu...
Karunia Indah Dwi lestari
Karunia Indah Dwi lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030003_uin suka

Its none sense Mahasiswa Universitas Islam negeri sunan Kalijaga_Ilmu komunikasi 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Merapi: Objek Wisata di Dalam Wisata

2 Juni 2023   16:03 Diperbarui: 2 Juni 2023   16:06 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah sampai disana, Bunker kaliadem ini ditandai dengan tulisan besar dan melingkar di atas bunker itu sendiri. Jika naik, kita akan melihat seorang Petugas yang memelihara seekor burung hantu. Bunker Kaliadem memiliki suhu yang cukup rendah dengan kabut yang tebal pada saat-saat tertentu. Kita akan beruntung jika kesana saat cuaca cerah, sebab kita bisa melihat Merapi dengan jelas tanpa tertutup awan. Inilah yang biasanya dicari para wisatawan. Tapi saat kita menemui cuaca mendung, jangan kecewa karena itu justru menambah kesan mistis tempat tersebut.

Disana kita bisa melihat dan masuk ke bunker yang sudah tidak terpakai itu. Saat masuk, kita dapat melihat sisa-sisa material gunung Merapi seperti batu dan pasir, kita juga disajikan pemandangan gelap sebab tidak ada cahaya yang masuk membuat tempat tersebut menjadi pengap. Bangunan yang memiliki luas 12 x 8 meter itu menawarkan pemandangan suram namun berkesan. Salah satu pengunjung mengatakan " walau sudah tidak bisa dijadikan tempat persembunyian namun bisa dialihfungsikan sebagai tempat rekreasi dan itu bagus, jadi tidak sia-sia".

Sebenarnya dengan Bunker kaliadem ini dialih fungsikan menjadi keuntungan bagi masyarakat yang tinggal disana. Setelah menjadi destinasi wisata, sebagian warga membuka berbagai toko oleh-oleh yang dapat dibeli para pengunjung. Olah-oleh itu berupa gantungan kunci,topi, pernak-pernik dan berbagai macam kerajinan tangan lainnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Selain dua tempat wisata ini, kita juga bisa berkunjung ke museum petilasan mbah Maridjan yang berdampingan dengan omahe Mbah marijan (makam) yang sebelumnya adalah rumah Mbah Maridjan. Disana banyak sekali barang-barang bersejarah peninggalan Mbah Marijan, dimulai dari kerangka mobil dan motor yang hangus diakibatkan erupsi Gunung Merapi tahun 2010, album-album lama, dan benda-benda antik lainnya seperti bukti jam erupsi.

Ada juga sebuah lukisan yang cukup besar dengan gambar Mbah Maridjan dan gunung berapi sebagai latar belakangnya. Benda-benda tersebut dijadikan kenang-kenangan agar bisa dilihat oleh generasi selanjutnya. Windy yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini berkata "Banyak sekali barang-barang yang menjadi peninggalan ditempat ini, namun informasi dari masing-masing peninggalan ini masih lengkap, dan itu waw banget". 

Diera sekarang ini, para pengajar dan pelajar membutuhkan suatu bukti dalam menanggapi suatu persoalan. Dengan adanya bukti ini, akan meningkatkan kepercayaan terhadap apa yang diajarkan. Dengan begitu, saat kita ada di posisi sebaliknya, kita tidak akan ragu untuk mengajar dan memberitahukan kepada orang lain. Setiap tempat, peninggalan bersejarah itu punya ceritanya tersendiri. Kita harus bisa mengabadikannya untuk kita sampaikan ke anak cucu kita. Karena jika hal itu kita lakukan, sama saja dengan kita melestarikan dan mencintai negara kita. Indonesia yang kita kenal bukan negara yang melupakan asal mulanya namun negara yang selalu melestarikan apa yang telah diberi oleh leluhur untuk kita turunkan kepada keturunan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun