Mohon tunggu...
Karunia Indah Dwi lestari
Karunia Indah Dwi lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030003_uin suka

Its none sense Mahasiswa Universitas Islam negeri sunan Kalijaga_Ilmu komunikasi 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Merapi: Objek Wisata di Dalam Wisata

2 Juni 2023   16:03 Diperbarui: 2 Juni 2023   16:06 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia adalah negara yang kaya baik dari budaya, bahasa ataupun wisata alamnya. Jawa yang merupakan pulau dengan penduduk terbanyak ini memberikan kita berbagai tempat untuk wisata baik dari alam maupun makanannya. Di perbatasan antara Provinsi Jawa Tengah (meliputi Kabupaten Magelang, Boyolali dan Klaten) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Kabupaten Sleman) ada sebuah gunung yang yang masih aktif dan bisa kita lihat dari dekat dengan mengunjungi tempat-tempat terdekatnya. 

Pemandangan yang indah membuat beberapa orang  menjadikan gunung Merapi sebagai objek wisata. Faktanya jika kita akan ke Gunung Merapi, kita akan disuguhkan berbagai macam tempat rekreasi, kuliner, cafe yang identik dengan Merapi. Perjalanan untuk sampai ke merapi cukup ekstrim, karena rute jalan yang berkelok, naik turun hingga bebatuan yang harus kita lewati. Dari banyaknya wisata yang kita temui dalam perjalanan ke Merapi, diantaranya yaitu:

  1. Cafe Wisanggeni

  2. Bunker Kaliadem 

  3. Museum petilasan mbah maridjan

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Cafe Wisanggeni ini terletak  di Palemsari, Umbulharjo, Kec. Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55583.Sebelum kita ke merapi kita bisa mampir terlebih dahulu ke Cafe ini. Kita akan disuguhkan pemandangan indah nan menyejukkan mata. Menurut salah satu pengunjung bernama Nia mengatakan " ini gila si, dimana lagi nyantai ngopi, sambil menghirup udara segar dan menikmati pemandangan alam tanpa harus bayar mahal kalau tidak disini" begitu tuturnya. 

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Memang benar, karena lokasinya berada di dataran tinggi dan masih dikelilingi oleh pepohonan serta bukit-bukit tinggi, sehingga kita bisa merasakan udara yang masih bersih. Selain pemandangannya, ternyata Cafe Wisanggeni juga menyediakan menu-menu yang sangat mendukung untuk menemani kita santai. Dimulai dari minuman panas maupun dingin juga makanan ringan dan berat. Harganya pun masih aman bagi para mahasiswa maupun wisatawan. Cafe ini di dekorasi dengan warna vintage, dengan halaman parkir di depannya. Pengunjung yang datang akan disambut palang besar bertulisan Cafe Wisanggeni, sehingga tidak perlu takut sulit mencari lokasinya. Selanjutnya selain Cafe Wisanggeni ini, kita juga bisa menyempatkan diri  berkunjung ke Bunker Kaliadem.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Apa itu Bunker kaliadem? Bunker kaliadem ini, dibangun pemerintah yang difungsikan sebagai tempat persembunyian bagi warga setempat Ketika terjadi erupsi Gunung Merapi. Letaknya di Desa Kinahrejo, Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman.  Bunker kaliadem ini adalah Bangunan yang  dibangun pada 2001 oleh Pemerintah Kabupaten Sleman dan diresmikan empat tahun kemudian. Sebelumnya tempat ini berfungsi sebagai tempat persembunyian yang sekarang beralih fungsi menjadi salah satu tempat wisata yang akan disinggahi sekaligus melihat gunung Merapi dari dekat. Untuk mencapai tempat tersebut, kita akan dihadapkan perjalanan yang cukup untuk uji nyali. Jalan berliku serta terjal harus bisa kita lewati untuk sampai disana.

Setelah sampai disana, Bunker kaliadem ini ditandai dengan tulisan besar dan melingkar di atas bunker itu sendiri. Jika naik, kita akan melihat seorang Petugas yang memelihara seekor burung hantu. Bunker Kaliadem memiliki suhu yang cukup rendah dengan kabut yang tebal pada saat-saat tertentu. Kita akan beruntung jika kesana saat cuaca cerah, sebab kita bisa melihat Merapi dengan jelas tanpa tertutup awan. Inilah yang biasanya dicari para wisatawan. Tapi saat kita menemui cuaca mendung, jangan kecewa karena itu justru menambah kesan mistis tempat tersebut.

Disana kita bisa melihat dan masuk ke bunker yang sudah tidak terpakai itu. Saat masuk, kita dapat melihat sisa-sisa material gunung Merapi seperti batu dan pasir, kita juga disajikan pemandangan gelap sebab tidak ada cahaya yang masuk membuat tempat tersebut menjadi pengap. Bangunan yang memiliki luas 12 x 8 meter itu menawarkan pemandangan suram namun berkesan. Salah satu pengunjung mengatakan " walau sudah tidak bisa dijadikan tempat persembunyian namun bisa dialihfungsikan sebagai tempat rekreasi dan itu bagus, jadi tidak sia-sia".

Sebenarnya dengan Bunker kaliadem ini dialih fungsikan menjadi keuntungan bagi masyarakat yang tinggal disana. Setelah menjadi destinasi wisata, sebagian warga membuka berbagai toko oleh-oleh yang dapat dibeli para pengunjung. Olah-oleh itu berupa gantungan kunci,topi, pernak-pernik dan berbagai macam kerajinan tangan lainnya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Selain dua tempat wisata ini, kita juga bisa berkunjung ke museum petilasan mbah Maridjan yang berdampingan dengan omahe Mbah marijan (makam) yang sebelumnya adalah rumah Mbah Maridjan. Disana banyak sekali barang-barang bersejarah peninggalan Mbah Marijan, dimulai dari kerangka mobil dan motor yang hangus diakibatkan erupsi Gunung Merapi tahun 2010, album-album lama, dan benda-benda antik lainnya seperti bukti jam erupsi.

Ada juga sebuah lukisan yang cukup besar dengan gambar Mbah Maridjan dan gunung berapi sebagai latar belakangnya. Benda-benda tersebut dijadikan kenang-kenangan agar bisa dilihat oleh generasi selanjutnya. Windy yang baru pertama kali mengunjungi tempat ini berkata "Banyak sekali barang-barang yang menjadi peninggalan ditempat ini, namun informasi dari masing-masing peninggalan ini masih lengkap, dan itu waw banget". 

Diera sekarang ini, para pengajar dan pelajar membutuhkan suatu bukti dalam menanggapi suatu persoalan. Dengan adanya bukti ini, akan meningkatkan kepercayaan terhadap apa yang diajarkan. Dengan begitu, saat kita ada di posisi sebaliknya, kita tidak akan ragu untuk mengajar dan memberitahukan kepada orang lain. Setiap tempat, peninggalan bersejarah itu punya ceritanya tersendiri. Kita harus bisa mengabadikannya untuk kita sampaikan ke anak cucu kita. Karena jika hal itu kita lakukan, sama saja dengan kita melestarikan dan mencintai negara kita. Indonesia yang kita kenal bukan negara yang melupakan asal mulanya namun negara yang selalu melestarikan apa yang telah diberi oleh leluhur untuk kita turunkan kepada keturunan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun