Pada Jum'at 05 mei 2023 universitas Islam negeri sunan Kalijaga khususnya prodi ilmu komunikasi fakultas ilmu sosial dan humaniora mengadakan forum sosialisasi pemilu 2024 Â yang bertema pemuda sadar pemilu.
Acara ini bertempatan di aula convention hall UIN SUKA lantai satu. Saat masuk aula kita akan disambut dengan grup musik "kelas sore" dengan jumlah lima anggota dengan empat laki-laki sebagai pemain alat musik, dan satu wanita sebagai vokal.Â
Lagu lagu yang dibawakan lebih santai seperti monolog dari pamungkas, komang dari raim laode dan lagu untuk didengarkan sehingga membuat peserta ikut melantun lagunya.Â
Acara tersebut dimulai kurang lebih pukul 09.00 dibuka oleh Jerry Athia selaku master of ceremony dengan salam, menyapa jajaran dosen dan para peserta yang hadir, lalu dilanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Almusyahi, mahasiswa UIN suka, menyanyikan lagu Indonesia raya dan hymne UIN SUKA.Â
Tidak lupa juga menyampaikan tujuan mengadakan seminar ini yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta memberikan edukasi kepada peserta tentang pentingnya pemilu dan demokrasi. Setelah itu pembukaan acara oleh Dr. Mukhamad muhfud, M.Si untuk memimpin doa bersama.Â
Prof. Dr. Phil. Al makin, S.Ag., M.A selaku Rektor UIN menyampaikan sambutan pertama dengan menyampaikan beberapa kisah yang menyangkut dengan politik seperti kisah Umar, Mahatma Gandhi dan berbagai kisah yang memotivasi dalam pemilihan.
Sambutan kedua disampaikan Ibu Dwi Dianingsih, S.sos, M. Si selaku ketua tim informasi dan komunikasi politik pemerintah kementrian RI. Beliau mengatakan bahwa program ini dilaksanakan untuk membantu mahasiswa dan masyarakat untuk lebih memperhatikan mengenai pemilu tahun 2024. Setelah penyampaian hal tersebut, beliau membuka secara resmi acara seminar ini dengan mengetuk tiga kali.
Setelah itu masuk pada acara inti, yang berisi para pemateri dan juga Okfied sosendar di undang sebagai moderator yang akan menemani berjalannya diskusi. Beliau membuka acara ini dengan salam semangat demi mengambil perhatian para peserta. Tanpa berlama-lama beliau langsung mempersilahkan pemateri pertama yaitu Bapak Hamdan Kurniawan, S.I.P., M.A selaku ketua KPU DIY.Â
Beliau menyampaikan dengan menampilkan data-data yang mengatakan bahwa generasi Z pada pemilu tahun ini sangat banyak. Beliau juga mengatakan bahwa pemilu dikatakan berintegrasi apabila Ada kesetaraan antar warga, kepastian hukum, persaingan yang bebas antar kontestan, partisipasi dan penyelenggaraan yang profesional.Â
Bagaimana caranya supaya kita bisa berpartisipasi secara aktif ?. Beliau memberikan empat kiat yaitu mengecek nama bahwa kita sudah tercantum dalam pemilu, menjadi pemantau pemilu, menjadi penyelenggara pemilu,membantu sosialisasi pemilu mengampanyekan pemilu bersih.
Setelan selesai menyampaikan dilanjut oleh pemateri kedua yaitu seorang Influence Vania yoanda. Kak Vania memberikan cara untuk menghadapi kebimbangan dalam memilih pertama kali dalam pemilu.Â
Kita yang tidak paham politik diharapkan jangan golongan putih atau yang kita kenal dengan GOLPUT. Â Sebab golput tidak menyelesaikan masalah, kiat juga membuang hak suara secara sia-sia.Â
Suara kita sangat berpengaruh, karena saat pemilihan 2024 jumlah generasi Z ini sangat banyak. Jadi pelajar dan mahasiswa lah yang menentukan masa depan bangsa. Dalam menentukan pilihan berarti kita sudah pada tahap pendewasaan.
Setelah selesai dilanjut dengan pemateri ketiga yaitu Ibu Sutrisnowati, SH., MH., M.Psi ketua Bawaslu DIY. Beliau mengatakan bahwa Bawaslu adalah Wasit dalam pemilu. Beliau yang menjadi penengah supaya pemilu bisa berjalan dengan lancar. integritas sangat penting yang memiliki arti apa yang kita perbuat dan katakan itu sesuai. Rakyat tidak ada Bawaslu tidak bisa menjalankan tugasnya.
Setelah penyampaian dari perwakilan Bawaslu dilanjut oleh Ketua presiden mahasiswa UIN Suka yaitu Ahmad makarim. Beliau juga menampilkan data yang di interpretasikan mengenai attention point pemilu 2024 yang terdiri dari endgame transisi menuju konsolidasi demokrasi,potensi konflik horizontal via media sosial ,pemuda inisiator politik gagasan.Â
Saran dari beliau sebagai kaum intelektual jangan sampai terjerumus hal yang bersifat material. Kita harus bisa menyikapi persoalan dengan tenang dengan memperhatikan berbagai aspek yang ada. Menurut beliau kita harus Inklusivitas, toleransi,critical thinking dalam menyikapi pemilu.
Saya juga bertanya kepada Ainun yang juga datang sebagai peserta dalam seminar ini. Dia mengatakan "Lebih setelah adanya forum sosialisasi pemilu tahun 2024, sosialisasi ini memberikan pencerahan betapa pentingnya kita berikan suara bagi terlaksananya pemilu dan terpilihnya pemimpin yang baik dan sesuai."Â
Dapat disimpulkan bahwa seminar ini dapat mengubah sudut pandang seseorang dan memberikan lebih banyak pengetahuan mengenai apa yang harus dilakukan dalam pemilu 2024. Kita jadi bisa melihat lebih luas aspek apa saja yang harus kita lihat dan perlu dipahami lebih lanjut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H