Selain Najur, warga B15 bisa menangkap ikan dengan Nyeser. Nah untuk Nyeser ini sendiri adalah membuat bendungan di sungai dengan menutup sisi kanan dan kiri dengan tanah liat atau bebatuan agar menjadi sebuah kolam, lalu dikuras sampai yang tadi airnya sedada jadi hanya semata kaki.Â
Tentu hal ini akan lama jika dilakukan sendiri, jadi Nyeser ini lebih ke rekreasi bersama keluarga, sebab memang membutuhkan lebih banyak orang agar proses pengurasan lebih cepat selesai.Â
Nah untuk sungai yang dikuras itu bukan sungai-sungai yang seperti kalian bayangkan, sungai yang dimaksud disini adalah parit atau selokan yang panjang dan luasnya sebesar trotoar yang biasa ada di jalanan, dengan arus nya yang tenang. Jadi tidak mungkin kita hanyut atau tenggelam.Â
Setelah menjadi kolam bisa kita kuras menggunakan ember atau selang supaya air tersebut berkurang dengan cepat. Sambil menunggu air terkuras, kita bisa menyiapkan jaring untuk memudahkan menangkap ikan.Â
Jaring ini bisa berupa jaring ikan  yang terbuat dari rotan atau pun senar, dan ceting (biasanya digunakan untuk meletakan nasi berkat di acara kondangan). Setelah air sampai semata kaki maka akan terlihat ikan-ikan yang "ngap-ngap-ngap"karena kekurangan air.Â
Di situlah waktunya kita beraksi dengan jaring tadi, kita akan mudah untuk memindah ikan dari kolam ke dalam tempat ikan. Jumlah ikan yang akan diperoleh sangat banyak bahkan biasanya sampai bisa berbagi kepada para tetangga dan sebagian lainnya dijual.Â
Itulah cara yang digunakan warga B15 untuk mencari ikan yang banyak. Mereka lebih suka memanfaatkan kekayaan alam yang ada dari pada harus mengeluarkan biaya yang tidak sepadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H