Mohon tunggu...
Karunia Sylviany Sambas
Karunia Sylviany Sambas Mohon Tunggu... Bidan - Bidan, Penulis, Blogger

Seorang tenaga kesehatan yang suka menulis dan belajar hal-hal baru. Rekam jejak di www.karuniasambas.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mariana Yunita Hendriyani Opat, Edukasi Isi Tabu Tak Lagi Abu-Abu

27 Agustus 2024   01:10 Diperbarui: 31 Agustus 2024   15:42 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Survei Ipsos ini melibatkan 23.274 responden dewasa yang tersebar di 31 negara pada periode 21 Juli-04 Agustus 2023. Di Indonesia, respondennya berasal dari kelompok usia 21-74 tahun.

Jelas bahwa isu kesehatan mental bukan hal sederhana yang bisa lenyap dengan kata larangan saja.

Pendekatan dari Gereja dan Konteks Lokal

sumber: @tenggarantt
sumber: @tenggarantt

Baru-baru ini, Tata dan teman-teman mendapatkan modul New Zealand yang konteks lokal lewat rumah adat yang tidak hanya membahas tentang kesehatan reproduksi tetapi juga kesehatan mental dan fisik. Bacarita Kespro mengadopsi modul ini untuk meneruskan isi modul ke orang tua, tokoh agama dan lokal untuk selanjutnya diimplementasikan.

Menjaga Semangat Agar Terus Menebar Manfaat

Karena isu kekerasan, akses pembalut aman dan ramah kantong, kehamilan tidak diinginkan, aborsi ilegal akan selalu ada, sehingga Tata dan teman-teman tidak bisa menduga kapan akan berhenti melakukan aksi ini.

Tata dan teman-teman kembali melihat isu ini dari keresahan dan pengalaman pribadi yang susah sekali untuk bangkit sehingga mereka tidak bisa membayangkan bagaimana dengan teman-teman perempuan lain yang tidak dapat akses bisa bangkit seperti mereka.

Besar harapan Tata bahwa mereka bisa terus berbagi informasi agar isu ini tidak menjadi tabu, tetapi menjadi wadah bagi teman-teman penyintas untuk memiliki akses yang setara dan adil tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas.

Luas Dampak Bacarita Kespro dan Rencana Selanjutnya

Hadir sejak 2016, saat ini dampak Bacarita Kespro sudah cukup luas dan program sudah menjangkau 4000 remaja di lebih dari 30 komunitas seluruh NTT. Jangkauan ini mencakup Kota Kupang, Desa Oesao di Kabupaten Kupang, Desa Neke di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Pulau Kera di Kabupaten Sumba Timur bersama Kopernik.

Selain itu, untuk meluaskan akses edukasi pendidikan seksual, mereka berkolaborasi dengan BKKBN, Komisi Penanggulangan AIDS serta Woman for Indonesia.

Saat ini sudah ada modul sederhana yang dipakai teman-teman pendamping. Ada pula satu desa dampingan yang melakukan pendampingan kepada orang tua tentang isu kesehatan reproduksi dan kekerasan seksual.

Dampak lain yang tak kalah membahagiakan Tata dan teman-teman adalah adanya inisiatif remaja laki-laki di salah satu desa dampingan untuk melakukan sunat massal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun