Mohon tunggu...
Kartini fifa
Kartini fifa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang pendidik di daerah Depok Jawa Barat. Saya hobi menulis. Sejak pandemi Covid-19 saya mulai aktif menulis dengan mengikuti event menulis buku Antologi dan media sosial.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Gerakan Transisi PAUD-SD yang Menyenangkan

7 September 2024   18:43 Diperbarui: 7 September 2024   18:54 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Fenomena di dunia pendidikan selama ini yang sering bergejolak adalah penerimaan peserta didik baru kelas 1 SD. Seleksi tes PPDB masih mengedepankan tes akademik. Anak masuk SD harus sudah bisa baca tulis berhitung (calistung). Selain usia sebagai pertimbangan diterimanya anak masuk ke jenjang SD. 

Sejak tahun 2023 keluar surat edaran dari Dirjen PAUD Dasmen 0759/C/HK.04.01/2023 tentang Penguatan Transisi PAUD ke SD Kelas Awal dalam rangka memenuhi hak anak atas kemampuan fondasinya.

Tujuan adanya gerakan transisi PAUD-SD adalah agar peserta didik dapat menyesuaikan diri saat berpindah menjadi peserta didik SD dan bagi peserta didik yang tidak pernah mengikuti PAUD bisa mendapatkan pembinaan kemampuan fondasi. 

Ada 6 kemampuan fondasi sebagai target capaian peserta didik pada transisi PAUD-SD yang menyenangkan antara lain:

1. Mengenal nilai agama dan Budi pekerti.

2. Keterampilan sosial dan budaya.

3. Kematangan emosi .

4. Kematangan kognitif.

5. Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri.

6. Pemaknaan belajar adalah suatu hal yang menyenangkan dan positif.

Proses keenam fondasi ini harus dikuasai oleh peserta didik dan diajarkan oleh satuan pendidikan dari PAUD hingga SD.

Adapun gerakan transisi PAUD-SD  ada tiga hal perubahan yang perlu dilakukan di satuan pendidikan sekolah dasar dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB).

1.  Menghilangkan tes calistung.

2. Menerapkan masa perkenalan sekolah (MPLS) selama dua minggu pertama.

3. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak. 

Tiga perubahan tersebut sangat penting untuk dilaksanakan agar program transisi PAUD-SD berjalan sesuai dengan harapan. 

Enam fondasi ini sangat penting untuk diimplementasikan di satuan pendidikan agar peserta didik tidak hanya memiliki kemampuan kognitif tetapi juga kematangan dalam mengelola emosi, mengenal diri sendiri, bersosialisasi, dan keterampilan motorik. Apabila enam fondasi tersebut tercapai maka sudah dipastikan kelak peserta didik tersebut akan menjadi pribadi yang berkualitas, berkarakter dan berakhlak mulia. 

Transisi PAUD-SD ini sangat berpihak kepada peserta didik. Yang mana fase usia dini adalah usia 0-8 tahun. Jadi sudah semestinya pendidikan di kls 1&2 tidak memberatkan peserta didik tetapi jadikan pendidikan itu suatu hal yang menyenangkan dengan tetap mengedepankan target capaian tiap individu, sehingga mereka siap untuk belajar di SD. 

Semoga dengan adanya gerakan transisi PAUD-SD menjadikan peserta didik lebih siap mengikuti kegiatan di SD dan meningkatkan kualitas akademik maupun non akademik khususnya di satuan pendidikan masing-masing dan umumnya di seluruh wilayah Indonesia. 

Kartini, S.Pd_Guru SD

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun