Lumayan populer juga di mayarakat kita, terutama pada masyarakat pesisir di pantai utara Jawa. Minuman beralkohol ini sebenarnya merupakan residu dari proses pembuatan tape ketan hitam. Beras ketan hitam yang difermentasi menjadi tape ketan hitam mengeluarkan cairan berwarna kehitaman.
Tape ketan hitam sebenarnya mengandung alkohol, namun kandung alkohol terbesar ada di hasil fermentasi tape ketan hitam yang mengeluarkan cairan berwarna hitam. Untuk kebutuhan minum, air hasil fermentasi ditampung dan dikonsumsi. Rasanya manis dan banyak disukai masyarakat pesisi Jawa.
5. Ciu
Kalau ketan hitam disukai masyarakat pesisir Jawa, ciu oleh masyarakat pedalaman, pegunungan atau di dataran tinggi. Ciu berasal dari fermentasi air tebu. Rasanya manis. Sejumlah minuman hasil fermentasi memang berasa manis, makanya banyak orang menyukainya. Tak ada tau yang pasti kapan ciu berkembang di masyarakat. Namun, banyak orang meyakini, ciu telah dikonsumsi jauh sebelum bangsa Eropa ke tanah air.Â
Bagi Anda penikmat minuman beralkohol, cobalah untuk setidaknya mencicipi minuman beralkhol dari negeri sendiri. Ke depannya diharapkan minuman tradisional kita tersebut bisa memenuhi standar mutu internasional sehingga bisa mendunia. Dan, yang terpenting, bertanggung jawablah dalam mengkonsumsinya, jangan sampai merugikan diri sendiri dan orang lain.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H